wartapriangan.com, BERITA GARUT. Pembangunan Sarana Olahraga (SOR) Ciateul yang terletak di Kecamatan Tarogong Kidul, tidak sesuai dengan yang diharapkan. Gedung yang rencananya bisa digunakan agenda Porda, ternyata mangkrak dan membuat Bupati Garut sempat berang.
Selain pembangunanya molor, juga bentuk bangunan untuk SOR tersebut banyak dipertanyakan. Bahkan Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Garut, Muhlis Munawar menyebut, Sarana Olahraga (SOR) Ciateul yang dikerjakan PT. Wiga tidak layak disebut Gedung Olahraga. Gedung tersebut lebih mirip dengan sebuah bangunan gudang.
Padahal proyek pembangunan gedung (SOR ) ini menelan dana Rp 6 Miliar. “Bangunan tersebut lebih mirip sebuah gudang dan aula desa,” kata Muhlis.
Muhlis menambahkan, pembangunan yang dilaksanakan PT. Joglo sampai saat ini masih belum rampung dengan total anggaran seluruhnya mencapai Rp. 17 milyar.
Menurut informasi tambah Muhlis, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kabupaten Garut, Kuswendi, perusahaan yang melaksanakan pembangunan tersebut sudah diputus kontrak. Sementara perusahaan tersebut sudah dibayar sesuai persentase pembangunannya.
Seharusnya, jika tidak mampu melaksanakan pembangunan tidak harus dibayar. “Selain diputus kontrak juga harus dilaporkan ke penegak hukum,” kata Muhlis Munawar.
Hingga kini, pelaksanaan pembangunan yang ditinggalkan PT. Joglo belum dilanjutkan. Padahal, Dispora telah mempublikasikan kalau pekerjaan tersebut akan segera dilakukan lelang ulang. Kenyataannya, masih dibiarkan terbengkalai.
Bupati Garut, Rudy Gunawan sempat murka menyusul dua pekerjaan mega proyek senilai Rp 23 milyar pembangunannya mangkrak. Bupati juga mengancam akan memutus kontrak sekaligus mem-blacklist PT. Wiga dan PT. Joglo. “Saya akan putus kontraknya dan blacklist kedua perusahaan tersebut,” ungkap Bupati Rudy Gunawan. (Yayat Ruhiyat/WP)