Penderita Kanker Ganas Warga Pangandaran, Berharap Pihak RSUD Dr. Margono Soekarjo Serius Tangani Penyakitnya

wartapriangan.com, BERITA PANGANDARAN. Poniem (57) warga Dusun Cikulu RT 03/01, Desa Sukahurip, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, tergolek tak berdaya. Sudah 3 bulan ini dirinya divonis mengidap kanker ganas di payudaranya.

Berbagai upaya pun dilakukan keluarganya demi kesembuhan dirinya, termasuk berobat ke RSUD Banyumas dan RSUD Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.

Namun belum ada tanda-tanda akan membaik malah kondisinya bertambah parah. Benjolan di samping kiri payudaranya semakin besar dengan rasa sakit yang tidak terperi.

foto: iwan mulyadi/wp

Menurut Poniem, dari 2 rumah sakit tersebut baru tahapan pemeriksaan laboratorium.

“Pertama saya ke RSUD Banyumas di sana saya diperiksa dan diminta menunggu hasil pemeriksaan laboratorium,” ujarnya lirih seraya meringis menahan rasa sakit.

Namun lanjutnya, setelah hasil laboratorium keluar dan 3 hari dalam perawatan, dirinya malah dirujuk ke RSUD Dr. Margono Soekarjo Purwokerto.

Kembali dirinya harus diperiksa di laboratorium oleh pihak RSUD Dr. Margono Soekarjo Purwokerto. Padahal dirinya sudah mengantongi hasil laboratorium di RSUD Banyumas yang menyatakan dirinya mengidap kanker ganas.

Dirinya hanya diberi obat dan diperbolehkan pulang, serta wajib kontrol pada waktu yang ditentukan. Padahal sakitnya saat ini bertambah parah.

“Rencananya pada 8 Februari mendatang saya harus kontrol lagi tanpa ada kepastian apakah akan diberi obat lagi atau disuruh pulang tanpa perawatan seperti sebelumnya atau bagaimana,”ujarnya.

Saat ini Poniem sangat berharap, pihak RSUD Dr. Margono Soekarjo Purwokerto dapat segera menangani dan mengangkat kanker yang menggerogotinya.

“Saya hanya ingin ada kepastian apakah masih dapat diobati atau tidak penyakit saya,” kata Poniem.

Jarak yang jauh dari Pangandaran ke Purwokerto juga menjadi kendala dalam pengobatan penyakitnya.

“Untuk bergerak saja sakit sekali. Jangan hanya dilihat dan disentuh saja kemudian diberi obat lalu disuruh pulang. Saya ingin ditangani serius,” katanya.

Pasalnya tambah Poniem, perjalanan Pangandaran-Purwokerto bukanlah jarak yang dekat. Sementara dirinya sangat menderita dalam perjalanan tersebut. (Iwan Mulyadi/WP)

berita pangandaranpangandaran
Comments (0)
Add Comment