Kawanan Rampok Bersenjata Beraksi di Pangandaran, Korban Tersungkur Berlumuran Darah

wartapriangan.com, BERITA PANGANDARAN. Kusnadi (57) Ketua RT 07 RW 01 Dusun Parapat, Desa Pangandaran, Kecamatan/Kabupaten Pangandaran menjadi korban perampokan, sekitar pukul 02.30 WIB, Rabu (25/1) dini hari tadi.

Korban saat berada di Puskesmas Pangandaran (foto: iwan mulyadi/wp)

Akibatnya korban mengalami luka di tangan terkena sabetan senjata tajam. Selain itu uang sebesar Rp. 30 juta raib digasak perampok yang diperkirakan lebih dari satu orang.

Menurut korban, saat itu dirinya tengah tertidur dan mendengar suara gaduh di dalam rumah. Saat dirinya keluar kamar, ia langsung diserang orang tak dikenal menggunakan belati dan membenturkan kepalanya.

Wakil Bupati Pangandaran, H. Adang hadari saat menjenguk korban. (foto: iwan mulyadi/wp)

“Perampok menggunakan penutup kepala, berperawakan tinggi kurus. Saya menduga perampok lebih dari satu orang karena sempat terjadi dialog dengan temannya di luar rumah,” kata korban lirih.

Menurut korban yang juga seorang guru di SD Negeri 1 Babakan, saat itu di rumah dihuni tiga orang.  Dirinya dan di kamar lain ada anak perempuannya bernama Puspa (25) dan cucunya yang masih tertidur. Sedangkan istri korban tengah mengikuti studi tour ke luar kota.

“Anak saya terbangun setelah saya memanggilnya begitu perampok pergi dan langsung meminta bantuan,” terang korban.

foto: iwan mulyadi/wp

Sementara tetangga korban M Iskandar (49) menuturkan dirinya mendapat kabar dari anak korban yang menghubunginya melalui handphone, agar dirinya segera datang ke rumahnya.

“Begitu sampai ke rumahnya, dirinya mendapati korban tersungkur dan berlumuran darah. Kepada saya korban menyampaikan dirinya telah dirampok,” katanya.

Menurut M Iskandar, kemungkinan perampok masuk lewat teralis lantai atas setelah sebelumnya naik melalui pohon jambu.

Saat ini korban sudah dibawa ke Puskesmas Pangandaran untuk mendapat perawatan medis dan Kasus ini sedang ditangani Kepolisian Sektor Pangandaran. (Iwan Mulyadi/WP)

berita pangandaranpangandaran
Comments (0)
Add Comment