Terlambat Ditangani Medis, Kaki Pemuda di Pangandaran Membusuk

wartapriangan.com, BERITA PANGANDARAN. Wahyu (22) tergolek lemah tak berdaya, kakinya mengalami luka bakar serius hingga membusuk. Bahkan mengeluarkan belatung, bau dan 3 jari kakinya sudah hilang. Diduga akibat lamban dalam penanganan medis.

Bersama ibunya, Ismawati (55) yang sudah renta, warga Dusun Pangasinan RT 16 RW 05 Desa Pasirgeulis, Kecamatan Padaherang, Kabupaten Pangandaran ini menghabiskan hari-harinya dalam kondisi memperihatinkan.

Bukan hanya penderitaan karena luka bakarnya saja, karena keterbatasan fisik sang ibu yang sudah renta, mereka pun mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari. Bahkan untuk memenuhi makan sehari-haripun mereka harus menunggu kebaikan dan uluran tangan tetangga. Sementara ayah Wahyu pergi entah kemana.

Kasi Penanganan dan Rehabilitasi Sosial Dinas Sosial Pemberdayaan Masyarakat Desa Kabupaten Pangandaran, Dewi Sundari mengatakan, keadaan tersebut diduga akibat lambannya penanganan medis.

“Penyebabnya ada berbagai faktor, namun intinya kurangnya keseriusan aparatur pemerintah setempat dalam memberi solusi untuk penanganan permasalahan di masyarakat,” kata Dewi, usai mengunjungi Wahyu, Selasa (24/1).

foto: iwan mulyadi/wp

Dewi menambahkan, menurut penuturan warga, sebelumnya Wahyu bekerja di luar kota selama lebih dari 2 tahun. Uang hasil keringatnya selama bekerja dikirim dan dititipkan kepada almarhum kakeknya.

“Namun saat dirinya kembali ke kampung halaman, uang yang dititipkan ternyata sudah habis dipakai keperluan keluarganya. Padahal dirinya ingin membeli sepeda motor,” kata Dewi.

Akibatnya wahyu menjadi stres, hilang ingatan dan kerap mengamuk. Wahyu pun dipasung untuk mencegah hal-hal yang tidak diinginkan dan takut melakukan tindakan yang merugikan orang lain.

foto: iwan mulyadi/wp

Nahas sebuah peristiwa kebakaran karena ketelodarannya sendiri membuat kakinya mengalami luka bakar serius. Sayangnya luka tersebut tidak diobati dan akhirnya keburu membusuk bahkan 3 jari kakinya habis digerogoti belatung.

“Wahyu tidak dibawa ke Puskesmas karena ibunya tidak sanggup untuk menanggung biaya. Akibatnya luka tersebut dibiarkan tanpa penanganan medis,” ujarnya.

Baru sepekan lalu pihak Puskesmas setempat melakukan pengobatan dengan mendatangi langsung ke rumah mereka.

Setelah pihak Puskesmas tahu akhirnya petugas datang dan hingga saat ini baru 2 kali diobati. Dirinya berharap kondisi Wahyu segera membaik.

Saat dirinya datang kondisi lukanya sangat memperihatinkan, namun ternyata Wahyu tidak menunjukan dirinya berperilaku buruk atau mengancam keselamatan warganya.

Dewi pun mengatakan, menurutnya cerita warga perilaku wahyu menjadi baik dan bahkan santun setelah peristiwa mencelakai dirinya sendiri.

“Saya tidak akan menyalahkan siapapun dalam hal ini, dan yang  penting warga Pangandaran ini secepatnya dipulihkan dan dibantu semua pihak,” kata Dewi. (Iwan Mulyadi/WP)

 

berita pangandaranpangandaran
Comments (0)
Add Comment