wartapriangan.com, BERITA PANGANDARAN. Raungan sirine dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (DPKPB) Kabupaten Pangandaran, memecah keheningan malam dan hiruk-pikuk keramaian lalu lintas di Kecamatan Pangandaran, Sabtu (4/2) malam ini.
Petugas mengaku mendapat telepon dari warga yang melaporkan telah terjadi kebakaran di bangunan SMP Negeri 1 Pangandaran.
Menurut warga api cukup besar karena saat itu angin kencang sedang melanda wilayah Pangandaran dan sekitarnya sejak sore.
Pihak DPKPB Kabupaten Pangandaran sigap dengan mengerahkan dua unit damkar ke lokasi kejadian.
Namun para petugas damkar, kepolisian, wartawan dan warga tak menyangka begitu datang ke lokasi. Selain tak ada api maupun asap, alasan “pembuat gaduh’ bernama Tohidin, seorang guru olahraga di sekolah tersebut membuat semua yang mendengar tertawa kecut sekaligus kesal.
“Mohon maaf pak saya salah sudah membuat gaduh dan geger semua orang,” kata Tohidin tersipu-sipu.
Dirinya menceritakan di pohon pandan sekolah ada sarang tawon yang cukup besar. Kepala sekolah menyarankan agar sarang tersebut disingkirkan agar tidak membahayakan.
“Saya berinisiatif membakar sarang tawon tersebut. Tak disangka malah membakar daun pandan yang sudah kering, sehingga apinya membesar. Saya pun panik dan memadamkan dengan cara menyiramnya dengan air di ember. Alhamdulillah padam,” katanya.
Namun ternyata ulahnya itu dilihat warga sebagai peristiwa kebakaran yang membahayakan bangunan sekolah dan menelpon petugas damkar.
Maka terjadilah peristiwa menegangkan yang berakhir jadi cerita lucu. Tohidin bersama tawon sukses ngerjain petugas damkar, aparat keamanan, wartawan dan warga sekitar. (Iwan Mulyadi/WP)