wartapriangan.com, BERITA PANGANDARAN. Banyak warga yang menunggu-nunggu kedatangan beras untuk keluarga sejahtera (Rastra) atau yang lebih dikenal beras untuk keluarga miskin (Raskin) . Meski tidak mencukupi kebutuhan makan tiap bulannya, namun keberadaan Rastra dinilai cukup meringankan beban hidup warga yang masih hidup di bawah kemiskinan.
Sudah dua bulan sejak Januari 2017, warga di Kabupaten Pangandaran yang biasa menerima kecewa. Pasalnya, Rastra tak kunjung datang.
Salah seorang warga asal Desa Babakan Kecamatan Pangandaran, Titi Kurnia (42), mengaku tak menerima Rastra sejak dua bulan lalu. Padahal menurutnya, Rastra sangat dibutuhkan untuk memenuhi kebuthan makan keluarganya.
Kasubag Sumber Daya Alam (SD) Pemerintah Kabupaten Pangandaran, Sarif Hidayat, S.Pd.I membenarkan, bahwa Rastra di Kabupaten Pangandaran belum dapat didistribusikan kepada Rumah tangga yang berhak menerima, atau juga disebut keluarga penerima manfaat (KPM) yang berjumlah 28.114 keluarga.
Pasalnya hingga kini Bulog belum menerima perintah pedoman umum (pedum) dari pusat untuk pendistribusian Rastra di Pangandaran. Hal ini disebabkan terjadinya perubahan sotk baru di lingkungan Pemerintah Kabupaten Pangandaran, sehingga tim koordinasi belum terbentuk.
“Selain itu, pemerintah Kabupaten Pangandaran menambah jumlah keluarga penerima manfaat (KPM) sebanyak 1.461 kepala keluarga data semula sebanyak 28.114 kepala Keluarga, menjadi 29.575 kepala keluarga,”ujar Sarif, diruang kerjanya, Jumat (10/2) siang.
Saat ini jelas Sarif, Pemerintah Kabupaten Pangandaran menggulirkan program Rastra gratis dan mengeluarkan dana dari apbd sebesar Rp.709.800.000,- dalam satu distribusi dan dilaksanakan pendistribusian sampai 15 bulan. Artinya pemda mengeluarkan dana untuk Rastra gratis Rp.10.647.000.000,”paparnya.
Sarif menambahkan, pemkab Pangandaran berharap pedoman umum (pedum) dari pusat segera turun ke Bulog, agar Rastra segera datang dan di distribusikan kepada Keluarga penerima manfaat (KPM) di Kabupaten Pangandaran. (Iwan Mulyadi/WP)