wartapriangan.com, BERITA PANGANDARAN. Ratusan orang memadati lapangan Desa Cibenda, Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran, Minggu (12/02). Mereka adalah para pehobi dan masyarakat yang meminati seni ketangkasan domba laga atau yang populer dengan domba garut.
Wakil Bupati Pangandaran H Adang Hadari yang hadir dalam acara tersebut larut dan bergembira bersama warga dengan sorak sorai begitu dua domba garut jagoannya bertarung.
Ketegangan sudah mulai muncul saat sang domba ambil ancang-ancang siap ‘melabrak’ lawannya.
Menurut Adang Hadari, Domba Garut adalah sebutan domba adu, hasil persilangan domba Merino dengan domba lokal dari Jawa Barat. Ukuran tubuhnya yang lebih besar dari domba umumnya membuat harganya lebih tinggi.
“Apalagi ditunjang dengan kemampuan bertarung yang cukup baik, membuat domba jenis ini diminati masyarakat, termasuk di Pangandaran,”kata Adang disela-sela kemeriahan lomba.
Menurutnya, sebagian masyarakat memang ada yang berpendapat bahwa adu domba itu kejam. Padahal jika dilihat lebih jauh tidaklah demikian sebenarnya. Sifatnya sebagai hiburan telah dikemas sedemikian rupa untuk menjauhkan hiburan masyarakat ini dari unsur penyiksaan binatang.
“Sebagai contoh hanya memperbolehkan maksimal sebanyak 25 pukulan bagi kelas A. Domba kelas A adalah domba dengan berat badan lebih dari 80 Kg. Secara umum domba yang diturunkan haruslah sudah berumur dengan berat seimbang,”pungkasnya. (Iwan Mulyadi/wartapriangan.com)