wartapriangan.com, BERITA PANGANDARAN. Sebagai daerah wisata, Pangandaran menjadi salah satu tempat sosialisasi kampanye bahaya HIV AIDS, sebagai upaya untuk melakukan pencegahan, AHF telah melakukan pemeriksaan VCT kepada 1000 masyarakat secara gratis.
Wakil Bupati Pangandaran, Adang Hadari berkenan membuka kegiatan tersebut yang dilaksanakan di Landasan Susi Air Jl. Pamugaran Pantai Barat Pangandaran, Selasa (14/2) siang ini.
Contry Program Manager AHF Indonesia Riki Febrian mengatakan, dalam kampanye yang dilakukan pihaknya melibatkan lima mitra kerja yang konsen terhadap isu HIV AIDS diantaranya Yayasan Mata Hati Pangandaran, Perkumpulan Setia Indonesia Indramayu, Yayasan Resik Purwakarta, Yayasan Layak Jakarta, dan Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI).
“Kampanye pencegahan bahaya HIV AID’S ini diberi judul always in fashion yang dikemas dengan memadukan pagelaran kesenian tradisional dan aktrasi seni agar diminati oleh masyarakat,” kata Riki.
Riki berharap, masyarakat akan terbuka wawasannya dan sadar pentingnya upaya pencegahan dan penanggulangan Infeksi Menular Seksual (IMS) dan HIV AIDS akibat hubungan seksual beresiko seperti pada praktek prostitusi yang berganti-ganti pasangan.
“Data yang diperoleh dari Kementrian Kesehatan, sejak pertama kali ditemukan kasus HIV pada tahun 1987 hingga Seftember 2016 jumlah kumulatif infeksi di Indonesia mencapai 219.036 kasus dan jumlah AID’S mencapai 82.968 kasus,” tambahnya.
Dari data tersebut Riki menyebutkan 66% yang beresiko secara heteroseksual menjadi faktor penularan kasus HIV AIDS.
Sementara Program manager Yayasan Mata Hati Pangandaran Agus Abdullah mengatakan, Jawa Barat merupakan salaah satu daerah rawan penularan dan pengembangan HIV AIDS.
“Jumlah penderita HIV AIDS di Provinsi Jawa Barat mencapai 4.936 jiwa dan Pangandaran menduduki posisi ke 4 tertinggi daerah rawan penyebaran HIV AIDS, untuk itu kami mengajak kepada masyarakat untuk melakukan upaya pencegahan sedini mungkin,” kata Agus.
Secara medis hingga saat ini belum ditemukan pengobatan yang ampuh untuk pencegahan IMS dan HIV terkecuali dengan tidak melakukan hubungan seks sama sekali dan tidak menggunakan narkoba suntik.
“Menggunakan kondom bagi mereka yang sering bergunta-ganti pasangan merupakan upaya untuk mencegah penularan,” pungkas Agus. (Iwan Mulyadi/WP)