Unigal Ciamis Bantu Dongkrak Nilai Sejarah Galuh 

wartapriangan.com, BERITA CIAMIS. Kampus Universitas Galuh (Unigal) di Kabupaten Ciamis menggelar acara seminar Kesejarahan Pengembangan Wisata Sejarah dan Sejarah Lokal Kabupaten Ciamis.

Dalam acara tersebut hadir beberapa pembicara, diantaranya:

  1. Prof Dr. H. A. Sobana Hardjasaputra M.A
  2. Rd. Hanif Radinal
  3. Drs. H. Toto Marwoto M.Pd
  4. H. Kurniawan SE MSi
  5. Rd. Dedy Syeh

Rd. Hanif menjelaskam Galuh sudah ada selama tiga abad, yakni Abad 18 sampai abad 20. Galuh lebih dominan meninggalkan sejarah seperti objek wisata seperti Karangkamulyan, Museum Galuh.

foto: dena a kurnia/wp

Di Museum Panjalu terdapat pedang. Masyarakat Panjalu mempercayai bahwa pedang itu pemberian Sayidina Ali kepada Prabu Boros Ngora. Kemudian menurutnya, Galuh menghasilkan tiga pelajaran, yaitu, Sejarah, Budaya dan Ziarah.

Rd hanif meminta semua terlibat dengan ke-Galuhan bukan hanya sejarah namun kearifan lokalnya. Galuh itu identik dengan Galih Galeuh, yang artinya berkaitan dengan hati.

Ia mengapresiasi kegiatan ini karena mengangkat sejarah pariwisata dan hal itu sangat positif. “Pada saat ini pula kita bisa merasakan banyak peserta yang mendambakan Kabupaten Ciamis menjadi Kabupaten Galuh kembali.  Kita semua menyadari potensi dari Ciamis Galuh itu sebenarnya sangat banyak yang bisa diangkat dengan alamnya yang indah. Namun sangat disayangkan budaya yang ada kurang diperhatikan. Jadi sangat jelas seandainya itu ada, satu kesepahaman untuk mengangkat budaya ini sangat bisa mengangkat PAD daerah Ciamis,” bebernya.

foto: dena a kurnia/wp

“Dengan Galuh yang kita gaungkan bersama ke-Galuhannya dengan cara hidup masyarakat Galuhnya, kearifan lokalnya, tradisinya, budayanya, serta seninya akan menambah potensi yang sangat menjual,” lanjutnya.

Sementara itu, Kabid Dinas Pariwisata Kabupaten Ciamis, Budi, menyatakan Retribusi PAD Ciamis baru diambil dari tiket orang masuk ke kawasan destinasi yang harganya hanya Rp 3.300 per org. “Sehingga kalaupun banyak pengunjung, ini tetap saja tidak akan optimal. Jadi, kita sedang memikirkan bagaimana agar ada dari sektor lain tidak hanya dari soal tiket masuk, misalkan pajak restoran,” ungkapnya.

Menurut Budi, salah satu kendala pihaknya itu pariwisata yang ada belum dipaket-paketkan sehingga pengunjung datang ke destinasi wisata Ciamis tidak lama. “Hanya sejam atau dua jam. Padahal jika kita paketkan, akan ada banyak paket yang memerlukan waktu sehari dua hari atau semalam dan dua malam. Semua pengunjung bisa menjelajah wahana yang ada di Ciamis,” pungkasnya. (Dena A Kurnia/ WP)

berita ciamisciamis
Comments (0)
Add Comment