Ini Waktu yang Dibutuhkan untuk Perbaiki Jalan Ciamis-Cirebon yang Putus Total

wartapriangan.com, BERITA CIAMIS. Jalan Nasional yang menghubungkan Kuningan dengan Majalengka serta Ciamis di Kecamatan Darma Kabupaten Kuningan yang amblas diperkirakan akan kembali dapat beroperasi dalam kurun waktu satu bulan setengah dan kembali akan normal seutuhnya hingga tiga bulan mendatang.

Jalan yang belokasi di Desa Kawah Manuk ini putus akibat tingginya curah air akhir-akhir ini di daerah tersebut. Belum lagi gorong-gorong yang berada di bawah jalan tersebut terlalu kecil untuk menampung air yang besar sehingga menggerus jalan serta Pondasi tebing penahan jalan sehingga jalan tersebut amblas.

Hal tersebut disampaikan oleh Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan usai melakukan pantauan ke lokasi, Kamis (22/2/2017).

Menurutnya, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Pusat bergerak cepat dalam menanggapi hal tersebut. Sebelum ditangani oleh pemerintah pusat, pihaknya melalui dinas Bina Marga dan Tata Ruang Provinsi Jawa Barat terlebih dahulu melakukan penanganan awal sebelum pusat melakukan penanganan.

“Saat ini sudah langsung ditangani oleh pemerintah pusat melalui kementerian Pekerjaan Umum, proses perbaikan langsung dikerjakan dengan target waktu hingga bisa dilalui sekitar satu setengah bulan, dan pembangunan proteksi tebing hingga tiga bulan ke depan,” kata Gubernur Ahmad Heryawan yang akrab dipanggil Aher.

Saat ini dijelaskan Aher, di lokasi sedang dilakukan pengeboran untuk tiang pancang yang nantinya diperlukan untuk pengecoran. Pengeboran dilakukan di beberapa titik dengan ke dalam bervariasi hingga titik kontur tanah yang paling keras.

“Setelah pengeboran dilanjutkan dengan pengecoran bawah kemudian setelah itu di pasang gorong-gorong untuk saluran air,” ujar Aher.

Setelah pengecoran dilakukan, nantinya akan dipasang 22 unit gorong-gorong dengan ukuran yang cukup besar, yakni 2 meter persegi untuk menampung debit air yang besar ketika turun curah hujan yang tinggi.

Sehingga ketika intensitas hujan sedang tinggi, air tidak akan menggerus dasar tanah jalan tersebut, dan dapat ditampung lebih banyak karena luasan gorong-gorong tersebut cukup besar.

“Gorong-gorong besar sekali kita saja masuk ke situ, sehingga selain bisa lebih banyak menampung air, dalam pemeliharannya juga lebih mudah misal seperi ada sampah di dalamnya akan lebih mudah diangkat,” ujar Aher.

Setelah pemasangan gorong-gorong tersebut lanjut Aher, akan segera dibangun proteksi tebing yang lebih kokoh, jadi jika ditambahkan waktu memasang gorong-gorong dan pembangunan proteksi jalan, akan memakan waktu 3 bulan agar normal seperti biasa.

“Meskipun jalan mati total namun pengiriman batang logistik dan sebagainya tidak terganggu karena langsung disiapkan jalur alternatif yang memadai,” ujar Aher.

Sementara ketika disinggung mengenai jalur transportasi alternatif, terutama untuk pengiriman barang dalam jumlah banyak ada beberapa jalan utama yang tidak melewati jalur tersebut, meskipun memang lebih jauh dan memakan waktu yang cukup lama, akan tetapi distribusi logistik tetap aman.

“Jadi dengan putusnya jalan itu tidak berpengaruh terlalu besar bagi laju ekonomi di tiga daerah yang terhubung itu,” ucap Aher.

Sehingga Aher berharap, penyelesaian jalan yang terputus tersebut agar bisa selesai tepat waktu guna menjamin arus lalulintas dan laju ekonomi di beberapa daerah kembali normal dan perbaikan jalan bisa selesai tepat waktu.

“Kami harap tidak ada kendala apapun dalam pembangunannya terlebih lagi jalan ini cukup aktif,” tutur Aher.

Pengawasan Lapangan Kementrian Pekerjaan Umum Gaguk Suprianto di tempat yang sama menjelaskan, perkiraan estimasi anggaran dalam perbaikan jalan tersebut pihaknya menyediakan sekitar Rp 4 miliar.

“Meskipun tiga bulan penyelesaian, namun dalam satu bulan setengah jalan sudah bisa dilalui di luar pembangunan proteksi tebing,” kata Gaguk.

Ia menuturkan pihaknya pun telah menyiapkan jalur khusus untuk jalur air, jika nantinya terjadi hujan dengan intensitas yang tinggi datang kembali.

“Kami akan menyiapkan jalur air khusus baru, agar titik pengerjaan pengeboran tidak terganggu,” jelasnya.

Sumber: inilahkoran

berita ciamisciamis
Comments (0)
Add Comment