Terkait Pernyataan Ketua MUI Pangandaran, Kader Ansor Diminta Menahan Diri

wartapriangan.com, BERITA PANGANDARAN. Ketua Pengurus Cabang GP Ansor Kabupaten Pangandaran, Encep Najmudin menghimbau kepada seluruh kader dan pengurus GP Ansor  di semua tingkatan untuk menahan diri agar tidak melakukan gerakan apapun yang bisa merugikan masyarakat Kabupaten Pangandaran.

Persoalan tersebut timbul, terkait beredarnya rekaman pidato Ketua MUI Kabupaten Pangandaran yang dianggap menyudutkan salah satu pimpinan pesantren di Cimerak, salah satu pesantren di Tasikmalaya, warga Nahdiyin dan Jam’iyah Ahlittoriqoh pada acara Muslimat NU Kecamatan Cimerak.

“Tahan diri dan jangan melakukan gerakan apapun terkait menyebarnya rekaman pidato Ketua MUI Kabupaten Pangandaran,” ungkapnya,kemarin Kamis (23/2).

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kabupaten Pangandaran, Totong Aminudin. (foto: iwan mulyadi/wp)

Menurutnya, rekaman pidato yang saat ini beredar dimana-mana harus disikapi dengan baik, dengan cara yang patut agar tidak mengganggu kondusifitas Kabupaten Pangandaran.

Dikatakanya, memang betul statement itu dikeluarkan oleh Ketua MUI Kabupaten Pangandaran sehingga masalah ini menjadi pembicaraan publik Kabupaten Pangandaran.

“Pembicaraan di dalam rekaman tersebut memang sangat menyinggung warga Nahdiyyin baik secara pribadi maupun secara kelembagaan,” tuturnya.

Ketua Pengurus Cabang GP Ansor Kabupaten Pangandaran, Encep Najmudin

Encep menambahkan, ketersinggungan yang saat ini sedang dirasakan oleh warga Nahdiyyin dan menyulut emosi para kader NU diharapkan tidak meluas agar masalah ini tidak menjadi konflik sosial di Kabupaten Pangandaran.

Dirinya mengatakan hingga hari ini GP Ansor Kabupaten Pangandaran belum melihat adanya itikad baik dari Ketua MUI untuk menyampaikan permohonan maaf secara langsung kepada para pihak yang merasa disudutkan.

“Oleh Karena itu, sekali lagi kami menghimbau kepada seluruh kader agar tidak terprovokasi oleh informasi yang hari terus berkembang ditengah masyarakat,” tuturnya. (Iwan Mulyadi/WP).

berita pangandaranpangandaran
Comments (0)
Add Comment