wartapriangan.com, BERITA CIAMIS. Didi Sukardi, Anggota komisi III DPRD Provinsi Jawa Barat, mengatakan, dalam menghadapi ketatnya persaingan di era pasar bebas Asean, para pelaku UMKM di Ciamis didorong agar lebih cekatan menangkap peluang bisnis. Sehingga tak sekadar mampu bertahan namun dapat meningkatkan pendapatan.
” Guna merealisasikan target tersebut pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menggelontorkan anggaran sebesar Rp 300 miliar untuk disalurkan melalui bank milik pemerintah kepada para pelaku UMKM,” ujarnya.
Kata dia, dana tersebut diharapkan dapat membantu memecahkan kendala permodalan yang selama ini kerap membelit pengusaha kecil. Pemprov Jabar sendiri berkomitmen mencetak para pengusaha baru dari target 3 juta orang. Hingga tahun ini sudah terealisasi sebanyak 1,5 juta orang pengusaha.
Dukungan permodalan yang diberikan oleh pemerintah ini diharapkan dapat menggerakkan perekonomian masyarakat. Mulai dari lingkungan keluarga sehingga dapat meningkatkan tarif hidup warga di Jawa Barat.
Saat ini kata dia, meningkatnya jumlah pelaku usaha belakangan ini tentunya mengakibatkan persaingan pasar menjadi semakin ketat. Bahkan sekarang ini persaingan antara pengusaha yang satu dengan pelaku usaha lainnya sudah dalam kondisi yang semakin kompleks.
” Masing-masing perusahaan kini berlomba menciptakan inovasi-inovasi baru untuk mempertahankan eksistensi bisnisnya,” ungkapnya.
Menurutnya menggunakan inovasi baru untuk menghadapi persaingan pasar ternyata cukup efektif untuk memenangkan pasar yang ada. Tanpa adanya inovasi dari para pelaku usaha, bisa dipastikan konsumen akan cepat bosan dan bisnisnya pun akan tenggelam di tengah ramainya persaingan.
” Para pelaku usaha kecil dituntut untuk selalu berinovasi baik dalam urusan internal perusahaan maupun untuk meningkatkan daya saing produk yang dihasilkan,” pungkasnya. (Dena A Kurnia/wartapriangan.com).