wartapriangan.com, BERITA PANGANDARAN. Sejumlah pedagang di Dtw Batuhiu Kecamatan Parigi Kabupaten Pangandaran, tiga hari terakhir ini resah. Pasalnya Pemerintah Kabupaten Pangandaran melalui Dinas Pariwisata telah memberikan perintah tegas agar para pedagang membongkar kios-kios yang berada di harim laut secepatnya.
Seorang pedagang bernama Koswara kepada Warta Priangan menceritakan, pada Kamis (23/2) lalu kedatangan Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Pangandaran ke lokasi mereka berjualan.
Saat itu Kadis Pariwisata, Undang Sobarudin menyampaikan bahwa keberadaan kios pedagang di harim laut telah melanggar perda, dan suasana dtw Batuhiu menjadi kumuh.
“Siapa yang menyuruh para pedagang menempati harim laut? Saya minta dengan kesadaran sendiri membongkar kios-kios disini karena melanggar aturan dan kawasan menjadi kumuh,” kata Koswara menirukan ucapan ucapan Kadis Pariwisata.
Tentu saja hal tersebut menimbulkan perdebatan dari para pedagang. Mereka heran atas perintah pindah dari pemerintah Kabupaten Pangandaran tersebut. Pasalnya selama ini belum ada sosialisasi maupun peringatan terlebih dahulu.
Karena perintahnya tak digubris, lanjut Koswara, Kepala Dinas Pariwisata pergi setelah sebelumnya menelpon Kasatpol PP Kabupaten Pangandaran.
“Tak lama berselang datang puluhan anggota Satpol PP Kabupaten Pangandaran dipimpin langsung Kasatpol PP, Irwansyah. Namun tentu saja upaya penertiban tidak berjalan sebagaimana mestinya. Sebab kembali terjadi perdebatan antara Satpol PP dan para pedagang. Hasilnya para pedagang diminta untuk membereskan kios agar tidak tampak kumuh,” ujar Koswara.
Sementara koordinator bidang usaha koperasi dan perdagangan Kompepar Dtw Batuhiu, Sudin menyampaikan, saat ini jumlah kios pedagang yang dipermasalahkan Pemkab sebanyak 21 kios dan sudah ada sejak 6 tahun silam.
Menurutnya, perintah Pemkab Pangandaran untuk membongkar kios-kios pedagang yang berada di harim laut sangat disesalkan, karena tidak disertai dengan solusi.
Sebenarnya lanjut Sudin, para pedagang siap saja pindah, jika pemerintah menyiapkan lahan baru untuk berjualan dan lokasinya mudah dijangkau para wisatawan.
“Syukur-syukur dapat sekalian dengan bangunannya. Kalaupun tidak, para pedagang siap membangun kios-kios mereka di lokasi baru secara swadaya,” pungkasnya. (Iwan Mulyadi/WP)