www.wartapriangan.com, BERITA CIAMIS. Banyaknya gelandang dan pengemis yang tersebar di wilayah Ciamis, terutama di kawasan ramai pengunjung seperti Alun-alun Ciamis hingga depan toko serba ada (toserba) Yogya membuat warha resah.
Hal ini membuat beberapa pengunjung yang datang merasa terganggu dan juga iba. Terutama saat melihat anak-anak yang masih kecil harus meminta-minta pada setiap pengunjung yang datang.
“Kasihan saja melihatnya, apalagi jika melihat umurnya yang seharusnya mengenyam pendidikan yang layak bukan malah minta-minta disini,” ungkap salah satu pengunjung Alun-alun Ciamis, Tia (22).
Dari pantauan Warta Priangan, jika pengemis cilik itu berasal dari Cibitung. Sekitar tiga orang anak kecil yang sering terlihat selalu berkeliaran di sekitar Alun-alun Ciamis. Pengemis cilik itu juga mengatakan jika orang tuanya adalah tukang rongsok yang selalu mengambil sampah-sampah di sekitar Alun-alun Ciamis.
Sementara gelandang-gelandangan tua membuat beberapa pengunjung terganggu. Masalahnya, setiap mereka berjalan mendekati para pengunjung membuat mereka sedikit ketakutan.
Seperti yang diungkapan salah satu mahasiswa Universitas Galuh, Winda (21), ia merasa terganggu jika saja ada salah satu gelandangan yang bersikap galak. “Gak kenapa-kenapa sih, hanya agak sedikit takut. Kalau-kalau mereka tiba-tiba mendekat, kan biasanya suka ada yang galak gitu. Jadi ya takut saja,” jelasnya.
Hal ini menyebabkan kawasan Alun-alun Ciamis yang telah terlihat semakin indah menjadi kurang menarik dengan adanya gelandangan dan pengemis.
“Ya sih harapan saya supaya mereka segera ditertibkan, biar kita semua nyaman saat berkunjung di Alun-alun bersama keluarga dan teman,” ungkap salah satu pengunjung Rida (21). (Ane Wowiling/WP).