wartapriangan.com, BERITA GARUT. Nasib malang menimpa Eutik (40) dan Dadang (20), keduanya tewas tertimpa runtuhan benteng pembatas pabrik penyamakan kulit milik H. Ejeb, Senin (4/4) sekira pukul 16.00 WIB.
Menurut Kapolsek Garut Kota, Kompol Ahmad Kustis, terjadinya peristiwa tersebut diperkirakan kurang kokohnya pondasi benteng. Sehingga mengakibatkan ambruk. Kejadian tersebut juga merusak tiga rumah warga yang mengakibatkan tewasnya Eutik dan Dadang.
Peristiwa yang terjadi di kampung Sukaregang RT 01 RW 21, Kelurahan Kota Wetan Kecamatan Garut Kota ini, membuat geger warga sekitar. Termasuk ketiga pemilik rumah yang rusak tertimpa runtuhan benteng. Diantaranya, Wiwi, Engkem dan Ujang.
Menurut Wiwi, Saat kejadian Dadan, Eutik dan satu anaknya bernama Padil, sedang berada di dalam rumah. Namun nahas Eutik dan Dadan tak bisa diselamatkan. Sementara itu, Wiwi (50) dan Padil (9) hanya mengalami luka ringan. Termasuk salah seorang warga lainnya yang mengalami luka ringan, yakni Siti Patimah (23).
Kapolsek Garut Kota mengatakan, karena kurang kokohnya pondasi benteng, ditambah guyuran hujan deras selama satu jam, membuat benteng sepanjang 20 meter dan tinggi tiga meter itu roboh.
Kustia memaparkan, sebelum kejadian warga setempat sudah mengingatkan kepada pemilik pabrik untuk memperbaiki pondasi benteng, pasalnya sudah terlihat akan roboh. Pemilik pabrik pun sudah menyanggupi untuk memperbaikinya. Namun sebelum sempat diperbaiki, benteng tersebut sudah roboh dan menimbulkan korban jiwa. (Yayat Ruhiyat/WP)