wartapriangan.com, BERITA PANGANDARAN. Untuk penanganan rawan pangan di daerah terdampak bencana, tahun 2017 Pemda Pangandaran telah menganggarkan Rp 459 juta dari APBD. Anggaran tersebut akan dikelola secara kerjasama dengan pihak Bulog, namun hingga saat ini belum keluar ijin prinsip teknis pengelolaannya.
Kepala Bidang Ketahanan Pangan, Dinas Kelautan Perikanan dan Ketahanan Pangan (DKPKP) Kabupaten Pangandaran Apandi mengatakan, anggaran tersebut rencananya akan dialokasikan untuk 51 ton dalam bentuk beras yang akan disalurkan untuk masyarakat.
“Selain untuk penanganan rawan pangan di daerah terdampak bencana, kami juga akan melakukan interverensi ke desa rawan pangan,” tambahnya.
Interverensi tersebut akan dilakukan berdasarkan analisa sistem kewaspadaan penyedia gizi dalam bentuk paket sembako di 2 desa sebanyak 300 paket.
“Saat ini kami masih memilih 2 desa di Kecamatan Cigugur dan Langkaplancar,” papar Apandi.
Untuk anggaran interverensi tersebut DKPKP tengah menganggarkan anggaran Rp.48 juta dari APBD tahun 2017.
“Paket sembako rencananya berisi beras, minyak goreng, gula pasir, telur ayam dan kacang tanah,” pungkas Apandi. (Iwan Mulyadi/WP)