Diduga Beredar Pupuk Palsu di Pangandaran

wartapriangan.com, BERITA PANGANDARAN. Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Pangandaran meminta Dinas Pertanian untuk melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke kios pupuk lantaran diduga banyak beredar pupuk palsu.

Ketua KTNA Kabupaten Pangandaran, Warino mengatakan, keberadaan pupuk palsu kemungkinan besar beredar di lapangan. Untuk itu Dinas Pertanian harus melakukan pengujian laboratorium terhadap pupuk yang beredar.

“Petani mungkin tidak seluruhnya memahami kandungan pupuk, mereka hanya terbiasa membeli di salah satu kios tanpa ada kecurigaan apakah pupuk yang digunakan asli atau palsu,” kata Warino.

Masih dikatakan Warino, dirinya pernah memiliki dokumen hasil pengujian pupuk SP 27. Setelah dilakukan laboratorium, kandungan pospat P2O5 hanya 0,98 persen, sedangkan masyarakat terkecoh dengan nama merek pupuknya yang dikira pupuk tersebut memiliki kandungan pospat 27 persen.

Selain itu, Warino juga memiliki hasil pengujian pupuk OSP-36. Masyarakat mengira kalau kandungan pospatnya 36 persen, tetapi setelah dilakukan pengujian kandungan pospat P2O5 nya hanya 2,12 persen.

“Jika pupuk palsu digunakan, maka akan menghambat pertumbuhan tanaman dan dimungkinkan akan merusak kestabilan kontur tanah,” tambahnya.

Harusnya Dinas Pertanian mendata seluruh kios penjual pupuk yang ada di Pangandaran dan menginventarisir jenis pupuk yang beredar.

Sementara Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pangandaran Agus Satriadi mengaku untuk mengantisipasi peredaran pupuk palsu ada Balai Penyuluhan Pertanian di setiap Kecamatan.

“Alat untuk pengujian pupuk telah tersedia, jika ada yang mencurigakan terjadi peredaran pupuk palsu akan segera disikapi,” kata Agus.

Agus menegaskan, hingga saat ini pihaknya belum menemukan ada pupuk palsu yang beredar di lapangan dan pupuk yang beredar yang telah terdaftar dan disubsidi oleh Pemerintah. (Iwan Mulyadi/WP)

berita pangandaranpangandaran
Comments (0)
Add Comment