Waspada! Gula Merah Berbahaya Beredar di Pasaran

wartapriangan.com, BERITA PANGANDARAN. Kesadaran masyarakat terhadap bahan makanan berbahaya yang mengandung bahan kimia beredar di masyarakat masih rendah, termasuk di Pangandaran. Untuk itu Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Kabupaten Pangandaran berupaya mengawasi peredaran gula merah beracun berbahan kimia yang beredar dipasaran.

Ketua KTNA Kabupaten Pangandaran Warino mengatakan, hasil survey yang dilakukan pihaknya sebagian besar penderes memproses pembuatan gula merah menggunakan bahan berkimia.

“Bahan berkimia tersebut biasanya ditabur dalam wadah penampung nira kelapa berupa serbuk, sehingga saat nira mengeluarkan cairan bahan kimia itu akan bercampur dengan cairan nira,” kata Warino.

Masih dikatakan Warino, padahal proses pembuatan gula merah ada yang lebih orsinil dan tidak berbahaya diantaranya menggunakan campuran tatal pohon nangka atau cangkang manggis.

“Jika gula merah yang telah bercampur kimia berbahaya secara kesehatan,”tambahnya.

Saat ini pihaknya terus melakukan penyadaran kepada pelaku penderes untuk tidak menggunakan bahan berkimia karena akan merugikan kepada masyarakat.

“Kalau gula merah yang tidak menggunakan bahan berkimia rasanya manis, tetapi kalau yang menggunakan bahan berkimia rasanya asin,”papar Warino.

Warino berharap, pemerintah daerah agar mengeluarkan surat edaran kepada para penderes untuk tidak menggunakan bahan berkimia dalam pembuatan gula merah.

“Kebutuhan pasokan gula merah keluar daerah dari Pangandaran sangat tinggi dan sebagian besar masuk ke perusahaan besar untuk dijadikan bahan baku makanan,” jelasnya.

Jika makanan yang berbahan baku dari gula merah berkimia beredar dipasaran, maka dampaknya akan merugikan kepada orang yang mengkonsumsi makanan tersebut. (Iwan Mulyadi/WP)

berita pangandaranpangandaran
Comments (0)
Add Comment