wartapriangan.com, BERITA PANGANDARAN. Geliat investasi di Kabupaten Pangandaran meningkat signifikan. Pada tahun 2015 nilai investasi Rp.135,1 milyar sedangkan tahun 2016 naik menjadi Rp.269.3 milyar.
Kepala Bidang Penanaman Modal Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Koperasi UMKM dan Perdagangan (DPMPTSPKP) Kabupaten Pangandaran Ojo Sutarjo mengatakan, selisih kenaikan penanaman investasi modal usaha dari tahun 2015 ke tahun 2016 Rp.134.2 milyar atau 99,3 persen.
“Pada tahun 2015 tercatat sebanyak 539 kegiatan usaha sementara tahun 2016 tercatat 523 kegiatan usaha,” kata Ojo.
Ojo menambahkan, untuk serapan tenaga kerja tahun 2015 tidak tercatat karena dalam form pengisian modal usaha tidak dilampirkan, sementara serapan tenaga kerja tahun 2016 sebanyak 1.898 orang.
Sementara Kepala Dinas Penanaman Modal Pelayanan Terpadu Satu Pintu Koperasi UMKM dan Perdagangan (DPMPTSPKP) Kabupaten Pangandaran Tedi Garnedi mengatakan, pada tri wulan pertama tahun 2017 nilai investasi penanaman modal yang masuk Rp.3.8 trilyun.
“Untuk jumlah kegiatan usaha tercatat 233 perusahaan dengan serapan tenaga kerja 662 orang,” kata Tedi.
Tedi menambahkan, pada tri wulan pertama grafik investasi penanaman modal usah mengalami kenaikan, bulan Januari tercatat 122 perusahaan dengan investasi Rp.21.5 milyar dengan serapan tenaga kerja 283, bulan Februari tercatat 65 perusahaan dengan investasi Rp.20.5 milyar dengan serapan tenaga kerja 214, bulan Maret tercatat 46 perusahaan dengan investasi Rp.3.8 trilyun dengan serapan tenaga kerja 165.
“Kenaikan investasi tersebut terdorong dari potensi promosi yang dilakukan oleh pemerintah daerah dalam beberapa kegiatan pameran dengan bentuk pengenalan visualisasi kepada para investor,” tambah Tedi.
Tedi memaparkan, meski saat ini draft RTRW Kabupaten Pangandaran belum di syah kan, minat investor untuk melakukan penanaman modal mengalami kenaikan.
“Kami selalu mengarahkan kepada investor untuk tidak sembarangan dalam melakukan kegiatan usaha karena ada 3 kategori daerah terlarang diantaranya daerah longsor, tsunami dan banjir,” pungkasnya. (Iwan Mulyadi/WP)