wartapriangan.com, BERITA TASIKMALAYA. Gempa berkekuatan 5,4 skala richter mengguncang Tasikmalaya, Senin (25/04) dini hari. Selain menyebabkan 52 rumah warga rusak, empat rumah ibadah serta sarana pendidikan rusak parah hingga tidak layak digunakan lagi.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupatem Tasikmalaya, sedikitnya 52 rumah di dua kecamatan di Kabupaten Tasikmalaya, terdampak gempa. 45 rumah di Desa Neglasari, Kecamatan Salawu serta tujuh rumah di Desa Puspamukti, Cigalontang.
12 rumah warga di Kampung Pawitan, Neglasari rusak parah hingga nyaris ambruk rata dengan tanah. Selain genting serta atap ambruk, dinding rumah juga roboh akibat guncangan hebat.
Rumah milik Wawan diantaranya yang alami keruksakan sangat parah. Seluruh dinding rumah alami keretakan hingga beberapa diantaranya roboh.
Gempa yang terjadi dini hari membuat korban tidak sempat menyelematkan harta benda. Korban yang tengah tertidur lelap langsung lari keluar rumah saat guncangan keras terjadi hampir 40 detik lamanya.
”Semalam jam satu lagi tidur pulas. Ada gempa bawa anak langsung lari. Pas nyala udah berantakan di rumah. Keluar rumah takut ketimpa genting. Di RT sebelah ada (warga) kena batu bata,” jelas Imalasari (43), salah satu korban gempa saat ditanya sejumlah wartawan di lokasi.
“Waktu itu saya kaget dan anak-anak berhamburan ke luar rumah untuk menyalamataan diri namun harta benda tak terselamatakan,” paparnya.
Sementara itu, Denden Trio, Kabid Darlop BPBD Kabupaten Tasikmalaya, dalam siaran persnya mengatakan, sampai hari ini 52 rumah rusak dari Kecamatan Cigalontang dan Salawu. “Di Salwu ada 45 rumah yang rusak berat 12, sisanya ringan” ujarnya.
Lanjut dia dalam musibah ini ada korban satu orang warga. “Dia takut kemudian dia loncat akhirnya luka. Ada anak balita juga tertimpa kerikil. Selain itu, sarana umum juga seperti masjid rusak berat, dua gak bisa dipakai lagi,” jelasnya.
Selain meruksan 52 rumah warga, empat rumah ibadah serta fasilitas pendidikan agama islam juga rusak cukup parah. Seluruh dinding Masjid Annur di Kampung Cikeusik, Desa Neglasari alami keretakan parah. Kondisi ini menyebabkan masjid rawan ambruk jika digunakan untuk ibadah.
Seluruh korban yang rumahnya rusak parah terpaksa harus mengungsi ke rumah kerabat karena kondisi rumah tidak layak huni. (Andri/WP)
Baca juga: