Keunikan Situs Batu Panjang, Objek Wisata Sejarah Ciamis yang Masih Terbengkalai

wartapriangan.com, BERITA CIAMIS. Kabupaten Ciamis dikenal memiliki banyak terdapat situs bersejaras. Sebut saja Karangkamulyan, Astana Gede, Panjalu yang sudah terkenal.

Situs Batu Panjang di Desa Cibeureum Kecamatan Sukamantri. (foto: pujitio/wp)

Tak hanya ketiga situs tersebut, di perbatasan Kabupaten Ciamis dan Majalengka terdapat situs sejarah yang patut dilestarikan. Situs Sejarah Batu Panjang namanya, terletak di Desa Cibeureum, Kecamatan Sukamantri, Kabupaten Ciamis.

Hasil pantauan reporter Warta Priangan ke lokasi Situs Batu Panjang, selama ini situs tersebut seolah terbengkalai. Padahal, di situs yang terdiri dari tumpukan batu pajang itu dipercaya masyarakat sebagai peninggalan sejarah Kerajaan Galuh.

Hamparan batu di Situs Batu Panjang. (foto: pujitio/wp)

Menuju lokasi Situs Budaya tersebut tidaklah terlalu sulit. Pasalnya lokasi situs berada tepat di pinggir jalur alternatif Ciamis-Majalengka atau lebih dikenal dengan Tanjakan Jahim.

Kasi Kesejahteraan Desa Cibeureum, Asep Abdullah (49) menyampaikan, kebanyakan masyarakat yang mengetahui keberadaan Situs Budaya Batu Panjang ini bercerita bahwa batu-batu yang tergeletak itu merupakan bentuk lain dari ular jadi-jadian. “Ada juga yang menyebutkan bahwa di bawah batu-batu itu terdapat makam yang menyerupai ular,” ujarnya.

Mitos lain yang beredar di masyarakat, bila seseorang datang di Bulan Mulud, kemudian mampu mengukur panjang salah satu batu dengan kedua tangan, maka usahanya akan dimudahkan serta mendapatkan rezeki yang berlimpah. Dan mitos lainnya juga, jika pengunjung datang ketempat itu bisa ketemu ulah besar selebar orang dewasa.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Ciamis, H. Toto Marwoto, M.Pd. (tengah)

“Setiap pada Bulan Mulud, baik siang ataupun malam, pasti tempat ini banyak dikunjungi orang. Begitupun di hari-hari biasa, ada saja orang yang datang ke sini,” paparnya.

Situs Budaya Batu Panjang faktanya merupakan lokasi ditemukannya batu-batu panjang yang berserakan, bersusun dan berdiri. Masyarakat juga mengenal situs tersebut sebagai Situs Batu Kendang, karena ditemukan bongkahan batu yang menyerupai satu set kendang.

“Dilihat dari fisiknya, beberapa batu di sini ada yang berbentuk kendang, meja atau dolmen besar dan bundar. Biasanya itu digunakan untuk menyimpan hidangan atau sesajen pada saat upacara tertentu. Ada juga batu tegak atau menhir yang dibuat untuk tujuan khusus. Biasanya batu itu digunakan untuk upacara pemujaan pada roh nenek moyang atau ketua suku. Batu menhir ini juga dijadikan lambang tempat keramat yang digunakan untuk berhubungan dengan dunia roh,” katanya.

foto: pujitio/wp

Dilihat langsung tepat dipinggir jalan tersebut ada batu panjang dan bila dipukul akan menghasilkan bunyi suara seperti gamelan.

Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten Ciamis, Toto Marwoto, yang meninjau langsung situs tersebut mengatakan lokasi tersebut harus dikembangkan sebagai salah satu destinasi wisata Ciamis. Pasalnya Ciamis terkenal dengan objek wisata budaya dan religi. (Pujitio/WP)

berita ciamisciamis
Comments (0)
Add Comment