Menjelang Tibanya Bulan Suci Ramadan, Kota Garut Masih Banyak Dihiasi Kupu Kupu Malam

wartapriangan.com,  BERITA GARUT. Menjelang datangnya Bulan Suci Ramadan, kehidupan malam yang penuh maksiat di Kota Garut masih terus berjalan. Bahkan para wanita pekerja Sex Komersial (PSK) tetap marak. Yang lebih ironis, datangnya bulan suci ramadan sudah tinggal beberapa hari lagi, akan tetapi wanita Pekerja Sex Komersial (PSK) di wilayah Kota Santri Garut masih saja marak akhir-akhir ini. Ironisnya lagi, maraknya PSK di Garut ini dikarenakan kurangnya pengawasan instansi terkait.

Akibat lemahnya pengawasan dari instansi terkait, membuat para PSK marak dan leluasa melakukan aktivitas menunggu tamu lelaki Hidung Belang dibeberapa ruas jalan di kota. Memang pemandangan seperti ini sudah bukan lagi rahasia umum, apalagi bagi mereka yang biasa pulang larut malam.

Hasil investigasi di lapangan, seperti dikatakan salah seorang pedagang di wilayah Kota Garut. Menurut pedagang yang tidak mau disebut namanya itu, para PSK banyak mangkal di Jl. Otista, Jl.Pramuka, Jl. Leuwidaun dan Jl. Guntur. Bahkan pedagang tersebut sedikit lebih tahu tentang segalanya, termasuk harga atau tarip.

Tarif mereka antara Rp 400.000, Rp 300.000 hingga Rp 200.000, tergantung situasi dan kondisi, jelas si pedagang. Mereka biasanya dibawa tamu ke penginapan-penginapan di sekitar kota Garut saja.

Maraknya PSK menjelang tibanya Bulan Suci Ramadan, membuat banyak warga resah. Mereka berharap, agar Pemerintah Kabupaten Garut segera melakukan Operasi. Sebab sebentar lagi akan kedatangan Tamu yang Agung, yakni Bulan Suci Ramadan. Demikian diungkapkan salah seorang warga Garut, Indra.

Ketua DPP LSM BAIS, Asep Imam mengatakan, PSK merupakan Penyakit masyarakat yang harus segera dibersihkan. Apalagi di Bulan Suci Ramadan, sangat ironis sekali, jika Penyakit Masyarakat seperti prostitusi, minuman keras dibiarkan.

Untuk itu Asep Imam sangat berharap, agar Pemkab Garut segera menggelar Operasi Maksiat sebelum Puasa tiba. Begitu juga selama Bulan Ramadan, PSK, minuman keras dan hal hal yang yang bersifat maksiat harus ditutup. Sehingga Bulan Suci Ramadan tidak terkotori oleh hal hal seperti itu. (Yayat Ruhiyat/WP)

berita garut
Comments (0)
Add Comment