wartapriangan.com. BERITA GARUT. Di hari kedua korban yang terseret ombak di Pantai Rancabuaya masih belum ditemukan. Pencarian terus dilakukan, baik dari unsur masyarakat setempat sampai Tim SAR dari Jawa Barat dan Jakarta. Bahkan pencarian pun kini menggunakan perahu mesin ke tengah pantai.
Menurut Camat Caringin, drs. Engkos, pencarian di hari kedua ini tidak lagi secara manual menyisir tepi pantai, namun sudah menggunakan Speed Boat. Tim pencarinya pun dari Tim SAR Jawa Barat dan Jakarta.
Namun sampai sejauh ini belum ada titik terang. Besar kemungkinan para korban nyangkut di karang.
Menurut Ustad irfan, pengasuh Santri Hidayatullah, kelima santrinya yang hilang itu bisa segera ditemukan dan dalam keadaan selamat. Namun Ustad Irfan juga pesimis kalau kelima santrinya yang hilang itu masih hidup.
Menurut cerita salah seorang penduduk setempat, Ayi Suryo (60), Pantai Rancabuaya bukan tempat yang aman untuk wisatawan. Maksudnya, di Pantai Rancabuaya tidak ada tempat bermain, apalagi untuk renang. Sebab selain memiliki ombak yang besar, juga pantai tersebut sangat dalam dan berbahaya.
Unuk itu menurut Ayi Suryo, di Pantai Rancabuaya pengunjung jangan coba-coba untuk bermain air atau berenang. Pasalnya dari sekian kasus, tidak pernah ada yang selamat. Selalu berakhir dengan tragis.
Camat Caringin menambahkan, pencarian di hari kedua berharap bisa mendapatkan titik terang. Bahkan lebih jauhnya lagi, Tim SAR bisa menemukan kelima korban tanpa ada halangan yang berat. (Yayat Ruhiyat/WP)