wartapriangan.com, BERITA PANGANDARAN. Meskipun sebagai pebisnis, namun orientasi dalam hal usaha tidak hanya melulu melihat keuntungan. Ada sisi lain mengapa seseorang menanamkan investasi disuatu kawasan. Seperti halnya Sudarmono, pemilik hotel Arnawa dan Grand Pangandaran yang mempunyai alasan khusus berinvestasi di Kabupaten Pangandaran.
Dirinya mengaku telah berkeliling ke berbagai daerah baik di dalam maupun luar negeri. Menurutnya sektor pariwisata merupakan lahan usaha dan ekonomi yang tak akan ada habisnya digali dan dikembangkan.
Menurutnya, tidak seperti sektor lain, minyak dan gas misalnya atau pertambangan yang ada saatnya habis. Sektor pariwisata akan terus berkembang justru jika terus digali potensinya. Berbagai negara sudah semakin sadar dan berlomba mengembangkan daya tarik pariwisata nya.
Pariwisata tidak merusak alam dan justru mendukung kelestarian lingkungan. Disektor ini pula akan melibatkan banyak pihak dan dapat mengakomodir tenaga kerja diwilayah setempat.
“Saya sudah berbisnis di Magelang, Jogjakarta dan sekarang saya coba di Pangandaran. Namun saya masuk ke Pangandaran sudah lama setelah memperhatikan sejak tahun 1980 hingga 2000 saya lihat perkembangan Pangandaran stagnan dan lamban,”
Dirinya membeli salah satu hotel di Pangandaran bernama Bima Shakti. Namun sekian tahun berjalan tak ada perkembangan dan tingkat huniannya juga sangat rendah.
“Melihat ini tahun 2012, saya memutuskan untuk membongkar total bangunan lama dan merubahnya seperti sekarang dengan nama hotel Arnawa. Saya harus ikuti keinginan wisatawan yang ingin nyaman selama berada di Pangandaran,”ujarnya.
Luar biasa, ketika tahun 2013 jumlah karyawannya hanya 14 orang. Namun dengan tampilan, fasilitas dan layanan baru, sekarang karyawan hotel Arnawa sudah 85 orang dengan pengeluaran gaji karyawan sebesar Rp. 200 juta per bulan.
“Banyak pertimbangan mengapa saya tertarik berinvestasi di Kabupaten Pangandaran. Pertama sejak lama masyarakat Pangandaran terkenal ramah tamahnya, wisatawan juga merasa aman.
Beberapa wisatawan menyampaikan Pantai Pangandaran luar biasa indahnya, hanya tinggal ditata dan fasilitas penunjangnya dilengkapi untuk membuat wisatawan mau berlama-lama tinggal dan menghabiskan uangnya disini.
“Pemerintah Kabupaten juga saya lihat sudah sepaham terutama Bupati Pangandaran Bapak Jeje Wiradinata yang ingin menjadikan Pangandaran sebagai Kabupaten pariwisata yang mendunia,”
Dirinya juga menyatakan ikut berbangga dapat ikut andil dalam mendukung program pemerintah Kabupaten Pangandaran dalam bidang Pariwisata. Maka sekarang dia mencoba membangun berbagai fasilitas penunjang bagi para wisatawan yang akan berbondong-bondong ke Pangandaran.
Melalui PT Pancajaya Makmur Bersama selaku pengembang kawasan pihaknya akan mengembangkan lahan 196 hektare di tepi pantai tersebut yang dibagi menjadi 23 zona pembangunan.
Sudarmono menyebut, zonasi tersebut mencakup kawasan perhotelan dan vila, perumahan, pertokoan dan mall, taman bermain, taman tematik hingga Amfiteater.
Diharapkan dengan investasi besar ini akan meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan dan membuat wisatawan dapat betah di Kabupaten Pangandaran.
Selain itu semua sentra bisnis penunjang pariwisata ini juga akan menyerap ribuan tenaga kerja lokal warga Pangandaran dan terakhir tentu akan meningkatkan pendapatan asli daerah untuk pemerintah Kabupaten Pangandaran dari sektor pajak.
Menurut Sudarmono, dalam mewujudkan rencana pengembangan tersebut, pihaknya sangat membutuhkan dukungan pemerintah setempat. Pasalnya, menurut dia, gangguan sekecil apapun bisa berdampak besar bagi keberlangsungan proyek tersebut.
“Padahal saya tidak sendiri. Banyak investor yang bergabung untuk mengembangkan kawasan ini. Investor butuh jaminan keamanan,” katanya.
Diakhir perbincangan Sudarmono menyampaikan secara ekonomi sebenarnya banyak yang mengkritik langkahnya berinvestasi di Kabupaten Pangandaran.
“Banyak kalangan yang memperhitungkan balik modalnya kapan? Sebaiknya pilih investasi disektor lain yang lebih cepat menguntungkan. Usia saya juga sudah tua. Kemungkinan besar saya juga tidak dapat menikmati karena terbatasnya usia,”ujarnya.
Namun dirinya mengaku bangga jika dapat menorehkan karya yang bermanfaat bagi pemerintah dan masyarakat Pangandaran yang sudah bertekad menjadikan Pangandaran sebagai Kabupaten Pariwisata yang mendunia. (Iwan Mulyadi/WP)