wartapriangan.com, BERITA PANGANDARAN. Wakil Bupati Pangandaran H Adang Hadari mengatakan, sejauh ini harga kebutuhan pokok masyarakat mengalami kenaikan namun tidak begitu signifikan. Salah satu yang perlu dikhawatirkan adalah harga gas elpiji ukuran 3 kg.
“Aturan untuk penjualan gas kan sekarang sudah ada. HET di pangkalan dengan jarak Agen dibawah 60 KM itu 16400, diatas 60 KM 17.900. Maka di tingkat pengecer tidak boleh menjual lebih dari Rp.20 ribu,” tuturnya.
Hal tersebut diungkapkan usai menghadiri rapat koordinasi Tim Pengendalian Inflasi Daerah Kabupaten Pangandaran dengan para pelaku usaha, untuk memantau ketersediaan barang di pasar, di Aula Setda Kabupaten Pangandaran, Selasa (30/5) siang tadi.
“Kalau tahun-tahun sebelumnya para pelaku usaha tidak dilibatkan. Karena mereka sebagai pelaku, ya harus kita libatkan,” ujarnya.
Dirinya mengatakan, apabila harga kebutuhan pokok masyarakat mengalami kenaikan yang di luar batas kewajaran. Pemerintah Kabupaten Pangandaran akan menggelar operasi pasar murah sebagai bentuk intervensi harga.
“Kalau kita intervensi pasti mereka takut. Mahalnya itu kan karena ulah kartel,” ungkapnya.
Untuk harga daging, kata dia, Pemerintah Kabupaten Pangandaran tidak begitu ikut terlibat. Sebab, daging berasal dari petani peternak.
“Kalau daging biar saja itu kan untuk petani peternak. Tapi kalau harganya melambung tinggi kemungkinan kita akan keluarkan daging beku yang harganya sekitar 80 ribu untuk menormalkan kembali harga daging,” pungkasnya. (Iwan Mulyadi/WP)