wartapriangan.com, BERITA BANJAR. Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Huda Manonjaya, Tasikmalaya, Jawa Barat, yang juga sebagai anggota DPR RI Komisi II dari Fraksi Partai Persatuan Pembangunan (PPP), KH. Asep Maoshul Affandy melakukan kegiatan safari Ramadan di wilayah Kota Banjar, Minggu (04/06) sore.
Kegiatan safari Ramadan tersebut, rutin dilakukan setiap bulan Suci Ramadan tiba. Dalam kegiatan safari Ramadan kali ini, dirinya bertemu dengan beberapa tokoh dan ulama di wilayah Kota Banjar, diantaranya Wakil Wali Kota Banjar, drg. H. Darmadji Prawirasetia, M.Kes., Ketua MUI Kota Banjar, KH. Muhtar Gozali, Ketua Yayasan Al-Ma’un Kota Banjar, drh. Yayat Supriatna., Ketua DPC PPP Kota Banjar, H. Mujamil, Milki Kolbani Calon Anggota Legislatif termuda dari PPP di Kota Banjar 2019 mendatang serta para kader PPP lainnya di wilayah Kota Banjar.
Ditemui oleh sejumlah awak media, Asep Maoshul Affandy mengungkapkan, kedatangganya kewilayah Kota Banjar ini, dalam rangka kegiatan reses, yang rutin ia lakukan, serta dalam rangka kegiatan silaturahmi terutama dengan para kyai, ulama dan para tokoh, di wilayah Dapil Pemilihan Jabar X ini, yang biasa saya lakukan setiap bulan Suci Ramahan datang.
Disinggung terkait kesiapan pencalonan dirinya dalam Pilgub Jabar 2018 nanti, Asep mengungkapkan pencalonannya itu semata-mata untuk kemaslahatan ummat. “Logikanya begini, bagaimanapun Jawa Barat adalah rumah kita, jadi jika rumah itu bocor atau kotor maka kita tidak bisa diam saja karena jika diam dan tidak mau tahu, tetap kita akan kena dampak serta imbasnya. Oleh sebab itu, perlu peran serta dan tanggung jawab para Kyai untuk memimpin ummat ini dalam segala aspek, agar kepemimpinan atas ummat ini tidak jatuh ke tangan yang keliru,” ujarnya.
“Kita di internal PPP masih melakukan kegiatan survai dan penggodogan terkait elektabilitas masing-masing calon serta melakukan penjajakan koalisi dengan partai lain, semuanya belum pasti, masih bisa berubah-ubah. Namun bidikan saya hanya di Wakil Gubernur Jawa Barat saja, dan intens melakukan pertemuan dengan Ridwan Kamil Walikota Bandung,” ungkap Asep.
“Walapun nantinya saya tidak terdaftar jadi bakal calon Wakil Gubernur Jawa Barat dalam perhelatan Pilkada 2018 nanti, bagi saya itu bukan masalah, karena ini bukan ambisi secara pribadi. Sebagai Ulama kita mempunyai empat fungsi yaitu sebagai Mu’alim, Mu’adib, Murrabbi dan sebagai Mujahid, jadi peran dan tanggung jawab seorang ulama itu menjaga, mengurus, mengayom, membina dan memperjuangkan, kebaikan bagi masyarakat itu tetap wajib hukumnya dengan tidak menjadi pemimpin di Pemerintahan,” tuturnya.
Asep memambahkan, seorang Kyai itu harus mumpuni, harus menguasai semua bidang, baik ekonomi sosial politik budaya, dan lain sebagainya, karena ummat ini memerlukan pemimpin yang menguasai semua aspek kehidupan dengan tetap berlandaskan nilai nilai agama, dan yang terpenting adalah berbuat sesuatu dengan prinsip.
Asep mengajak kepada seluruh elemen masyarakat khususnya di wilayah Kota Banjar, untuk berperan aktif dalam Pilkada 2018 nanti. Demi terciptanya pemimpin yang terbaik dan lebih baik lagi demi kemajuan Jawa Barat mendatang.
“Carilah, calon pemimpin yang terbaik dan lebih baik lagi demi kemajuan Jawa Barat, terutama dalam hal latar belakang, visi dan misinya”. (Baehaki Efendi/WP)