wartapriangan.com, JAWA BARAT. Putra daerah Cirebon, Anggawira menyatakan pembangunan ekonomi Cirebon harus tetap berjalan meski wakil Bupati Cirebon Tasiya Soemadi ditangkap pihak kepolisian lantaran kasus korupsi dana Bantuan Sosial (Bansos) Kabupaten Cirebon tahun 2009-2012.
“Masyarakat menginginkan pembangunan ekonomi Cirebon harus tetap berjalan meski dalam situasi seperti ini. Pemerintah daerah perlu memetakan kembali lokasi desa- desa tertinggal sebagai fokus program pemerataan pertumbuhan ekonomi Cirebon,” ujar Anggawira.
Terlepas dari kasus yang menjerat Tasiya, Anggawira menilai perekonomian Cirebon harus ada perubahan yang signifikan ke depan.
“Kita harus terus mencari solusi untuk permasalahan di masyarakat. Ini masih banyak desa tertinggal yang luput dari pendataan. Disini kepemimpinan Pak Bupati diuji,” imbuh Anggawira.
Kenyataan ini dikatakannya mulai menimbulkan asumsi negatif di masyarakat yang menilai adanya pembiaran secara sosial oleh pemerintah. Untuk itu ia meminta agar pemerintah mengadakan kajian reset secara teknis mengenai faktor- faktor yang mempengaruhi pertumbuhan ekonomi masyarakat.
“Saya rasa ini sudah saatnya melakukan pembenahan secara keseluruhan. Pemerintah perlu melakukan terobosan untuk meningkatkan ekonomi daerah. Hal ini guna mencegah terjadinya urbanisasi dan mengurangi ketimpangan sosial di Cirebon,” papar Ketua BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bidang Organisasi tersebut.
Lebih lanjut pengusaha muda ini meyakini bahwa sektor ekonomi kreatif di Cirebon bisa dijadikan sebagai kekuatan baru perekonomian daerah. Dirinya menilai kumpulan aneka ragam karya seni, budaya, wisata, kuliner, dan lainnya sangat marketable.
“Namun kurangnya regulasi pembiayaan untuk industri kreatif masih menjadi masalah yang membebani pengusaha di Cirebon. Mereka mengeluhkan masalah permodalan yang sulit didapat padahal sudah memiliki ide perencanaan usaha yang matang dan mengusasi keterampilan,” jelas Anggawira yang juga inisiator “Gerakan Memakmurkan Cirebon”.
Khusus masalah tersebut dirinya menyatakan terus bersama pelaku ekonomi untuk mendorong kebijakan ekonomi yang melahirkan iklim investasi yang baik.
“Kita akan terus mendorong kebijakan ekonomi yang berpihak kepada pengusaha kecil dan masyarakat Cirebon. Insya Allah usulan ini disambut baik dan segera direalisasikan,” pungkas Anggawira.
Sebelumnya, Tasiya Soemadi alias Gotas resmi diberhentikan dari jabatannya sebagai Wakil Bupati Cirebon, Jawa Barat, setelah ditetapkan sebagai terpidana kasus penyaluran dana hibah bansos.
“Pak Gotas sudah resmi diperhentikan jadi Wakil Bupati Cirebon mulai tanggal 17 Mei lalu,” kata Bupati Cirebon, Sunjaya Purwadi Sastra di Cirebon, Rabu (31/5).
Dia menuturkan pihaknya sudah melayangkan surat ketika yang bersangkutan sudah terbukti dan mempunyai kekuatan hukum juga sudah inkrah. Surat itu, kata Sunjaya diberikan kepada Gubernur Jawa Barat yang kemudian oleh Gubernur diserahkan kepada Kementerian Dalam Negeri.