wartapriangan.com, BERITA GARUT. Krisis kelangkaan gas LPG 3 Kg di Kabupaten Garut, dirasakan semua pihak. Terutama di kalangan masyarakat bawah, mereka harus ngantri untuk mendapatkan satu buah tabung LPG. Bahkan untuk masyarakat yang ada di daerah, selain sulit harganya pun melambung tinggi. Namun nampaknya pihak Pemerintah Kabupaten Garut tak mampu berbuat banyak.
Kelangkaan tersebut diakui Pemerintah Kabupaten Garut, seperti dikatan Wakil Bupati Garut dr. Helmi Budiman, kelangkaan gas elpiji ukuran 3Kg beberapa pekan ini disebakan kurangnya kuota yang diberikan pemerintah pusat.
“Kelangkaan di Garut memang sudah lama terjadi, hal itu dikarenakan kuotanya sangat kurang,” ujar Wakil BupatiGarut, Helmi Budiman beberapa waktu lalu.
Menurut Helmi, untuk mengantisipasi kelangkaan tersebut, Pemkab Garut akan mengajukan kembali penambahan kuota. Selain itu Pemkab Garut juga akan melakukan Operasi Pasar (OP) gas ukuran 3 Kg, terutama saat menjelang hari raya Idul Fitri. Namun hingga kini janji wakil bupati tersebut belum ada realisasi.
Terkait tingginya harga jual di masyarakat, Helmi menegaskan, saat ini harga yang terjadi di lapangan memang sudah sangat tidak rasional. Sekarang banyak yang menjual dengan harga Rp 35.000/tabung. Ia menuturkan, pihaknya akan terus berkoordinasi dengan pihak Polres Garut, menindak lanjuti kelangkaan gas ini.
Diakuinya, selain akibat kelangkaan, melambungnya harga gas 3Kg, disebabkan banyaknya pangkalan dan eceran nakal. Mereka memanfaatkan situasi seperti sekarang ini.
Diberitakan sebelumnya, menjelang hari raya Idul Fitri, kelangkaan gas ukuran 3Kg terus terjadi di beberapa daerah di Kabupaten Garut. Bahkan banyak warga yang mengantri di pangkalan dan SPBU yang menjual langsung pada masyarakat. Sehingga sejumlah pedagang di daerah mengeluhkan terjadinya kelangkaan gas elpiji 3 kilogram (kg) tersebut.
Kelangkaan elpiji 3 Kg ini dikhawatirkan adanya penimbunan oleh oknum, baik penjual eceran atau pun agen yang menyalurkan. Untuk itu, masyarakat berharap, Pemerintah Kabupaten Garut dan DPRD benar benar fokus memikirkan kesulitan warganya. (Yayat Ruhiyat/WP)