wartapriangan.com, BERITA PANGANDARAN. Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata memimpin apel gelar pasukan Ramadniya 2017 yang diikuti oleh ratusan anggota yang terdiri dari TNI, Polri, Satpol PP dan Perhubungan di lapangan Wonoharjo, Kecamatan Pangandaran, Kabupaten Pangandaran, Selasa (20/6).
Hadir dalam apel tersebut Wakil Bupati Pangandaran Adang Hadari, Kapolres Ciamis AKBP Nugraha Aryanto dan para Kalposek se wilayah Kabupaten Pangandaran.
Kapolres Ciamis Ajun Komisaris Besar Polisi Nugroho Aryanto mengatakan, untuk kesiapan PAM Ramadniya 2017 jajaran Polres Ciamis mengerahkan dua pertiga pasukan yang terbagi dua sesi yaitu untuk di Kab Ciamis dan di Pangandaran.
“Untuk kesiapan sendiri sudah dilakukan baik itu untuk satu pos terpadu, lima pos PAM di Ciamis dan dua pos PAM di Pangandaran,” ungkapnya, Selasa (20/6/2017) pagi tadi.
Bahkan untuk di Pangandaran sendiri, kata dia, sudah membawahi 25 pos penjagaan dan pengaturan (Gatur). Bahkan mulai dari pintu masuk Pangandaran hingga ke daerah perbatasan akan dipasang pada titik-titik rawan kemacetan dan kriminalitas.
“Sistemnya kita all out, seluruh pasukan dikerahkan keluar untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada masyarakat bagi pemudik juga wisatawan di obyek-obyek wisata.
“Sementara bagi penduduk yang meninggalkan rumahnya kita akan terus lakukan patroli,” ujarnya.
Kapolres menambahkan, untuk mengantipasi yang sifatnya kejahatan-kejahatan lainnya juga diperlukan peran dari masyarakat.
“Melalui Babinkamtibmas dengan pola sambang. Tentunya antisipasi dini juga akan kita lakukan,” sambungnya.
Sementara untuk mengantisipasi kemacetan kendaraan, lanjut Nugroho, akan dialihkan kebeberapa jalur alternatif yang ada di lokasi tersebut untuk mengurai kemacetan.
Nugroho pun menghimbau bagi warga yang hendak bepergian hendaknya mengunci pintu dan mematikan kompor, agar mengecek kembali listrik sebelum ditinggalkan.
“Minimal melaporkan ke RT atau RW setempat atau Babinmas agar kita mengetahui berapa jumlah rumah yang kosong ditinggal mudik,” pungkasnya.
Sementara Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata dalam apel gelar pasukan, dirinya menyampaikan amanat Kapolri Ramadniya 2017, bahwa apel gelar pasukan ini merupakan wujud kesiapan Polri dalam menghadapi kegiatan pengamanan hari raya idul fitri 1438 H, serta sebagai sarana untuk konsolidasi dan pengecekan personel beserta kelengkapan sarpras sebelum menghadapi tugas pengamanan di lapangan.
Rencana operasi dan seperangkat cara bertindak yang telah dipersiapkan, diharapkan dapat dilaksanakan secara sinergis oleh seluruh unsur pengamanan yang terlibat sehingga masyarakat Indonesia dapat merayakan hari raya idul fitri dengan aman, nyaman lancar dan dipenuhi dengan rasa kebersamaan.
Kegiatan pengamanan tahun ini, setidaknya ada tiga point utama yang menjadi perhatian bapak presiden Republik Indonesia yakni terjaganya stabilitas harga pangan, kondisi kamtibmas yang kondusif dan keamanan, kelancaran serta kenyamanan arus mudik dan arus balik.
Dalam mewujudkan stabilitas harga pangan, polri telah membentuk satgas pangan untuk memantau dan menjaga harga pangan agar tetap stabil.
“Upaya tersebut diwujudkan melalui kerjasama dengan kementerian atau lembaga terkait serta penegakan hukum yang tegas terhadap para pelaku penimbunan, pengoplosan, pemalsuan, maupun tindak pidana dan pelanggaran lainnya terkait pangan,” ujarnya.
Sedangkan untuk menjaga kondisi kamtibmas yang aman dan kondusif, lanjut Jeje, Saya (Kapolri, Red) mengingatkan kepada seluruh kasatwil untuk mampu menekan angka kejahatan konvensional, seperti curat, curas, curanmor, copet, bius, hipnotis, dan pencurian rumah kosong melalui peningkatan kegiatan preventif dan represif.
“Lakukan langkah deteksi dini terhadap kerawanan yang ada dengan mengoptimalkan peran bhabinkamtibmas dan intelejen di lapangan. Berikan himbauan dengan publik adres untuk mengingatkan masyarakat agar senantiasa waspada dan turut bersama-sama polri dalam menjaga kamtibmas.
Di sampin itu, kata Jeje ditekankan kepada seluruh jajaran, untuk meningkatkan kegiatan sambang dan patroli di titik-titik rawan gangguan kamtibmas.
“Seperti di terminal, pelabuhan, pemukiman yang ditinggal pemiliknya, pusat perbelanjaan, bank dan ATM serta tempat-tempat wisata yang ramai dikunjungi saat perayaan idul fitri, ” ujarnya. (Iwan Mulyadi /WP)