wartapriangan.com, BERITA BANJAR. Laju Pertumbuhan Ekonomi (LPI) di Kota Banjar, setiap tahunnya mengalami trend yang posisif. Hanya penerima manfaatnya baru segelintir orang saja yang menikmati.
Hal tersebut disampaikan Direktur Banjar Institute, Wahidan dalam sambutan pada acara santunan Yatim Piatu, Dialog Interaktif dan Buka Puasa bersama yang digelar oleh Banjar Institute, di Meeting Room Rumah Makan Sambalayah, Kota Banjar, Jawa Barat, Rabu (21/06).
Wahidan mengatakan, kegiatan ini digelar dalam rangka membedah dan mengevaluasi pembangunan kesejahteraan ekonomi masyarakat.
Lebih lanjut, Wahidan mengatakan, jika dilihat dari data Badan Pusat Statistik (BPS), angka rasio Gini menurun di level 0,32 pada Tahun 2014. Namun menurutnya, hal ini tidak merefleksikan ketimpangan ekonomi di Kota Banjar, membaik, jurang ketimpangan ekonomi masih sangat menganga.
“Hitungan indeks Gini disini hanya menggunakan variabel pengeluaran atau agregat konsumsi masyarakat saja. Artinya, indeks Gini tidak menghitung pendapatan perkapita, atau kekayaan yang di miliki setip orang. Kondisi sekarang ini jika disimulasikan, 5 persen jumlah penduduk Banjar menguasai 80,70 persen kekayaan daerah Kota Banjar.” Kata Wahidan dalam sambutannya.
Kendati demikian, Wahidan berharap, kedepannya formulasi kebijakan Pemerintah Kota Banjar dapat dikonsentrasikan pada sektor ekonomi kerakyatan, pertanian dan pengembangan sumber daya manusia. Sehingga dapat memperbaiki kwalitas hidup seluruh lapisan masyarakat.
“Semoga dengan bulan suci yang penuh berkah ini pintu langit terbuka dan dapat menggerakan hati para pembuat kebijakan, sehingga kesejahteraan seluruh umat dapat terwujud,”pungkasnya. (Baehaki Efendi/ WP)