wartapriangan.com, BERITA PANGANDARAN. Meskipun Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata telah memperingatan para pedagang gas Elpiji 3 kilogram agar menjual kepada masyarakat tidak melebihi harga eceran tertinggi (HET) sebesar Rp 20 ribu per tabung, namun kenyataannya hingga Sabtu (24/6) harganya masih mencapai Rp 22 ribu hingga Rp 24 ribu per tabung.
Seperti diberitakan sebelumnya Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata telah mengultimatum, jika sampai hari Jumat (23/6) lalu harga elpiji 3 kilogram masih dijual di atas HET yang ditetapkan pemerintah, pemkab akan melakukan operasi pasar dengan harga Rp. 16 ribu.
Jeje mengatakan, dengan harga sebesar itu sudah ada keuntungan sekitar Rp. 5 ribu karena harga dari Pertamina sekitar Rp. 11 ribuan.
“Operasi pasar tersebut akan kita lakukan hingga harga di tingkat konsumen normal sesuai yang ditetapkan pemerintah,”tegasnya.
Menurut Jeje, diharapkan semua pihak beritikad baik dalam memenuhi kebutuhan masyarakat luas.
“Gas elpiji sudah menjadi kebutuhan pokok. Jadi jangan dibuat susah,”pungkasnya.
Untuk itu, saat ini warga meminta pemerintah membuktikan janjinya dan segera digelar operasi pasar.
Rudi (40) warga Desa Pananjung Kecamatan Pangandaran mengatakan, harga gas elpiji 3 kilogram hari ini Sabtu (26/6) pagi, dibelinya seharga Rp 22 ribu di salah satu pengecer di Desa Pangandaran.
Selain dijual HET yang ditetapkan pemerintah juga barangnya langka di pasaran. Tadi saya keliling mencarinya namun tidak ditemukan di daerahnya.
“Pengecer bilang paling nanti sore datang pasokan. Itupun sangat terbatas jumlahnya. Setelah berkeliling keluar desa, saya temukan di Jalan Sirnaraga dengan harga Rp 22 ribu,”ujarnya.
Untuk itu dirinya meminta, pemerintah segera menggelar operasi pasar, seperti yang dijanjikan dengan harga Rp 16 ribu dan jangan sampai susah didapatkan. (Iwan Mulyadi/WP)