wartapriangan.com, BERITA CIAMIS. Upaya kantung plastik berbayar yang digagas oleh pemerintah pusat sejak beberapa waktu lalu tidak menimbulkan efek yang signifikan. Sampai saat ini masyarakat masih menggunakan kantung plastik untuk membawa barang, terutama ketika berbelanja.
Kabid kebersihan Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman dan Lingkungan Hidup Kabupaten Ciamis, Bayu Rahmana mengatakan di Kabupaten Ciamis sendiri memproduksi 130-140 kubik sampah per hari.
Sebagian besar merupakan sampah rumah tangga dan sampah berbahan platsik, mulai dari kantong keresek hingga bungkus makanan.
“Ya betul sekali paling dominan adalah sampah plastik, karena sekarang masih banyak pedagang makanan hingga jajanan yang tidak bisa melepaskan ketergantungan penggunaan kantung plastik,” paparnya.
Menurutnya sampah plastik sangat sulit sekali terurai akibatnya penumpukan sampah tidak bisa terhindarkan. ”Kalau sampah organik lebih mudah, tapi kalau plastic justru yang sulit,” jelasnya.
Bayu menambahkan, menggunakan kantung plastik sudah menjadi sebuah kebiasan. Untuk menghilangkan sebuah kebiasaan memang sulit, namun kalau terus dicoba pasti bisa.
“Kemudian di setiap minimarket atau pasar tradisional yang disediakan adalah kantong yang tahan lama. Kalau perlu tidak menyediakan kantong plastik dan pembeli harus membawa sendiri kantong yang bukan terbuat dari plastik,” ucpanya.
Dia yakin jika sampah plastik bisa dikurangi maka penumpukan sampah di Tempat Akhir Pembuangan (TPA) bisa ditekan. (Dede Hermawan/WP)