wartapriangan.com, BERITA PANGANDARAN. Dalam beberapa tahun terakhir, kasus HIV AIDS di Kabupaten Pangandaran hanya ditemukan di beberapa wilayah saja. Namun berdasarkan data terakhir yang disampaikan Yayasan Matahati, penyebaran HIV dan AIDS ini ternyata sudah ada di 10 kecamatan yang ada.
Hal ini diungkapkan Enjun Junaedi, fasilitator program Yayasan Matahati, kepada wartawan, Minggu (16/7) malam, di Rumah Plankton Pangandaran.
Menurutnya, saat ini sudah lebih dari 50 kasus positif HIV AIDS di temukan di Kabupaten Pangandaran. Dari ke 50 orang tersebut 20 diantaranya mendapat pendampingan.
Sementara sisanya tidak dapat terpantau, karena sebagian dari mereka merupakan kelompok PSK pendatang, yang setelah terdeteksi mereka pergi dari Pangandaran.
“Mereka yang positif HIV AIDS terdiri dari gay (lelaki suka laki), waria, psk, ibu rumah tangga hingga anak-anak,”jelasnya.
Baru baru ini lanjutnya, satu orang penyandang HIV AIDS meninggal. Dia warga Pangandaran, namun tertular saat jadi psk di daerah lain.
“Jadi dia sudah lama tertular dan baru terdeksi ketika sudah parah. Sementara satu orang lagi, saat ini kondisinya sudah kritis, dengan infeksi oportunis (jamur) dan diduga tertular di daerah lain. Kita terus melakukan pemantauan serius,”ujarnya.
Sementara itu, penyandang HIV AIDS terbesar di Kabupaten Pangandaran adalah kelompok laki-laki suka laki-laki (lsl) atau gay.
Soal apa yang bisa disimpulkan dari fenomena ini, Enjun tak mau berspekulasi.
Namun yang pasti kata dia, HIV dan AIDS bisa ditularkan antara lain dari ibu hamil yang positif HIV dan AIDS kepada janin yang dikandungnya, seks bebas, dan penggunaan narkoba.
“Saya tidak bisa menyimpulkan kenapa itu bisa sudah ada di 10 kecamatan. Tapi penularan HIV dan AIDS kenyataannya seperti itu, terserah seperti apa menafsirkannya,”katanya. (Iwan Mulyadi/WP)