wartapriangan.com, BERITA PANGANDARAN. Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata, selasa (18/7) mengunjungi pabrik pengolahan kelapa PT PECU di Dusun Ciokong Desa Sukaresik Kecamatan Sidamulih Kabupaten Pangandaran.
Kedatangannya untuk melihat langsung proses produksi, manfaat, penyerapan tenaga kerja, kesehatan karyawan, keselamatan karyawan hingga pengolahan limbah yang sempat ramai akibat protes berbagai elemen masyarakat karena diduga telah menjadi penyebab pencemaran lingkungan.
Bupati bersama rombongan berkeliling ke seluruh tempat produksi termasuk tempat instalasi pengolahan air limbah pabrik tersebut.
Usai berkeliling Bupati Pangandaran menyampaikan, perusahaan ini adalah aset yang bermanfaat bagi masyarakat Pangandaran.
“Di sini kan ribuan karyawan bekerja dan ribuan butir kelapa per hari masuk dari petani kelapa. Terkait penanganan limbah yang ramai akibat tudingan bahwa pabrik ini telah mencemari lingkungan, kita telah turun tangan. Teknologi untuk penanganan limbah sudah ada. Kita sudah dilakukan koordinasi dengan manajemen PT PECU dan akan terus kita pantau termasuk emisi yang dihasilkan pabrik,” kata Jeje.
Menurutnya, melalui Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Pangandaran, kita rutin untuk mengambil sampel limbah. Bukan untuk mencari kesalahan, namun mencari jalan keluar seandainya ada kendala dalam penaganan limbah.
“Keberadaan perusahaan ini sangat membantu dalam penyerapan tenaga kerja dan menyerap produksi kelapa dari masyarakat Pangandara. Kita juga akan memantau keselamatan kerja karyawan, termasuk kesehatan dan kesejahteraannya,”ujarnya.
Sementara itu Jeffrey Wonsono, owner PT PECU mengatakan, pihaknya siap mematuhi peraturan yang ditetapkan termasuk dalam penanganan limbah.
Kita telah bekerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup baik di Kabupaten Pangandaran maupun Provinsi Jawa Barat, agar keberadaan kami dapat memberi manfaat. Bukan hanya bagi perusahaan namun bagi karyawan, masyarakat dan pemerintah.
“Karyawan kita lebih dari 1500 orang. Sebagian besar karyawan disini warga sekitar pabrik. Selain itu kita juga membeli kelapa dari Pangandaran, 60 ribu butir per hari masuk produksi dan akan kita tingkatkan hingga 200 ribu butir,”ujar Jeffrey.
Terkait penanganan limbah cair industri yang menjadi keberatan warga, lanjut Jeffrey, pihaknya telah melakukan perbaikan dan sempurnakan. Dengan peralatan baru yang ada, dalam 2 bulan akan semakin sempurna.
“Kita siap bekerjasama dan berkoordinasi dengan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten dan provinsi, juga pihak manapun yang berkepentingan,”tegasnya. (Iwan Mulyadi/WP