wartapriangan.com, BERITA GARUT. Sebuah kapal Anak Tuna, tenggelam di perairan Pantai Nagara Kecamatan Cibalong Garut. Tenggelamnya kapal tersebut karena dihantam ombak setinggi 1,5 meter, sehingga kapal tak kuat menahan hantaman ombak setinggi itu. Akhirnya kapal tersebut tenggelam, Sabtu, (22/7).
Namun dalam insiden tesebut tidak ada korban jiwa, keempat awak kapal behasil selamat. Dan beruntung keempat ABK ditemukan jajaran Pol Air dan Tim SAR, sehingga kelima awak kapal yang tengah berenang bisa diselamatkan jajaran Pol Air dan Tim SAR.
Setelah kapalnya karam di dasar laut, ke empat awak kapal berenang satu hari satu malam menuju daratan. Mereka di ombang ambing ombak selama satu hari satu malam, namun beruntung mereka bisa bertahan di tengah lautan.
Keempat awak kapal yang selamat itu adalah Husna (35), Sugih (27), Engkos (50), ketiganya warga Kampung Jatimulya, Jampang, Kecamatan Pamengpeuk, dan Jiji (56) warga Komplek Nelayan, Desa Pamalayan, Kecamatan Cibalong.
Menurut keterangan, kejadian berawal hari Sabtu (22/7), kapal tersebut berlayar menangkap ikan. Dan sekitar pukul 14.30 WIB, kapal menuju sekitar perairan Pantai Nagara. Namun saat kapal sudah berada sekitar 9 mil dari bibir pantai, tiba-tiba dihantam angin dan gelombang tinggi.
Kapal Anak Tuna mengalami kebocoran, sehingga membuat para awak kapal panik dan melompat ke laut. Sementara kapal mereka dalam hitungan menit sudah terbalik dan tenggelam. Mereka akhirnya menyelamatkan diri menuju bibir pantai.
Keempat awak kapal yang malang itu kelelahan karena harus berenang selama satu hari satu malam, akibatnya mereka pingsan dan terapung. Bahkan saat Pol Air dan Tim SAR menyelamatkan mereka, keempatnya dalam keadaan tak sadar dan terapung di pantai. Demikian diungkapkan Kepala Satuan Polisi Air Polres Garut, AKP Tri Andri, Minggu, (23/7).
Menurut AKP Tri Andri, sampai petang pihaknya melakukan penyisiran dan dua ABK terselamatkan. Sementara kedua anak kapal lainya ditemukan pada hari Minggu (23/7) siang. Untuk saat ini mereka kini berada di Puskesmas Cikeley untuk menjalani perawatan. (Yayat Ruhiyat/WP)