wartapriangan.com, BERITA GARUT. Aksi Santri yang dipimpin Aliansi Limbangan, (21/7) yang lalu menggelar unjuk rasa di kantor Polsek Limbangan. Aksi tersebut membuat beberapa tokoh pesantren meminta maaf.
Beberapa pimpinan Pondok Pesantren di Limbangan kecewa terhadap aksi tersebut. Bahkan mereka mengklarifikasi dan meminta maaf kepada Kapolsek Limbangan, Kompol Asep Suherli.
Pimpinan Pondok Pesantren Ciseureuh, KH. Hasanudin mengatakan, dia merasa terkecoh oleh ajakan Ketua ALIM (Aliansi Limbangan). Rencananya aksi yang digelar di Alun-alun Limbangan itu mendeklarasikan anti Narkoba. Namun kenyataannya, kata Hasanudin, yang terjadi malah aksi menuntut Kapolsek Limbangan dicopot dari jabatannya.
Saat itu ada sekitar 60 santri yang diizinkan turun ke jalan untuk ikut menggelar deklarasi. Namun setelah di lapangan para santri diarahkan ke Polsek Limbangan dan diminta oleh koordinator untuk meneriakan kapolsek segera dipecat dari jabatannya.
“Jelas ini bertolak belakang dengan ajakan awal yang disampaikan oleh ALIM,” jelas KH. Hasanudin.
Untuk itu sebagai rasa tanggung jawab, Pimpinan Pondok Pesantren Ciseureuh mengadakan klarifikasi dan meminta maaf kepada Kapolsek Limbangan atas kesalah pahaman tersebut. Dirinya bersama para santri tidak pernah bertujuan untuk melakukan aksi menurunkan Kapolsek, jelasnya, Senin (24/7).
Begitu pula yang dilakukan Ustad Tatang dari Ponpes Kudang Limbangan. Dia bersama puluhan santrinya tak pernah menyangka aksi yang digalang oleh ALIM itu bertujuan menurunkan Kapolsek. Untuk itu tegas Tatang, dia meminta maaf kepada Kapolsek Limbangan atas kejadian tersebut. (Yayat Ruhiyat/WP)