wartapriangan.com, BERITA JAWA BARAT. Warga digegerkan dengan kejadian seorang siswa SD di Sukabumi, Jawa Barat yang meninggal didugas usai berkelahi dengan temannya. Peristiwa yang menewaskan korban, Saepul Rohman (SR) itu pun sempat viral di media social khususnya facebook.
Berdasarkan informasi yang dihimpun dari berbagai sumber, peritiwa meninggalnya SR berawal ketika wali kelas 2 SDN Lengkoweng, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Ruhiyat, berpapasan dengan DR yang tengah menangis hendak menuju ke ruang kelasnya. Saat ditanya, DR mengaku baru saja berkelahi dengan SR di halaman sekolah dan mengatakan bahwa rekannya tersebut sempat pingsan.
Sang guru pun kemudian bergegas bergegas ke halaman sekolah dan membawa SR ke ruang unit kesehatan sekolah (UKS). Karena tidak kunjung siuman, pihak sekolah pun langsung membawanya ke Puskesmas Cicantayan dan memberi kabar kepada orangtua SR.
Ternyata, dari hasil pemeriksaan medis oleh pihak puskesmas, pelajar kelas 2 SD ini sudah meninggal dunia.
Kepala Sekolah Dasar (SD) Longkewang, Kecamatan Cicantayan Kabupaten Sukabumi, membantah adanya informasi muridnya tewas setelah berkelahi. Menurut Ade, korban pingsan karena kaget terkena lemparan es beku yang dilakukan temannya DR. Ia membantah korban pingsan karena dipukul oleh temannya tersebut. Salah seorang teman korban IK (8) mengatakan, korban SR terkena lemparan es beku pada bagian telinga yang dilakukan DR. “Setelah itu ia menangis dan jatuh menimpa teman yang lain,” ujar dia seperti dilansir Republika.co.id.
Sementara hasil otopsi dokter forensik menemukan sejumlah luka diduga akibat kekerasan di tubuh korban. “Kami menemukan ada luka memar di pelipis sebelah kiri korban,” kata Dokter Forensik Arif Wicaksono seperti dilansir detik.com.
Arif mengungkapkan ada kelainan di kepala korban yang perlu dipastikan dengan melakukan uji laboratorium. “Kita akan uji lab, untuk hasilnya baru bisa diketahui dua minggu kemudian,” imbuh dia.
Usai autopsi, jasad bocah berusia 8 tahun itu kemudian dibawa ke rumah duka di Kampung Citiris, Desa Hegarmanah, Kecamatan Cicantayan menggunakan kendaraan ambulans rumah sakit. Kedatangan jasad korban disambut isak tangis keluarga yang menunggu kedatangannya sejak pagi.
Usai disalati di masjid korban kemudian dibawa ke Tempat Pemakaman Umum (TPU) yang berjarak hanya 150 meter dari lokasi. Ijah (40) ibunda korban terlihat histeris saat jasad putra bungsunya itu dikebumikan.
Dari berbagai sumber.