wartapriangan.com, BERITA GARUT. Persigar sedang diambang kekisruhan, Dadang Djohar, Ketua Umum Persigar mengancam tidak akan mengikuti putaran kedua Super Jalapa 3 di Tasikmalaya. Hal tersebut dikarenakan terjadinya krisis keuangan.
Selama ini pendanaan Persigar sangat minim, pasalnya kurang dukungan dari pemerintah setempat. Dadang Djohar menilai, selama ini Pemkab Garut tidak punya itikad serius untuk mendanai Persigar.
Melihat kondisi seperti itu, Bupati Garut, Ruddy Gunawan siap mengambil alih kepemimpinan. Bupati siap mengambil alih Persigar, jika kepengurusan Persigar Garut mengundurkan diri.
“Saya bertanggung jawab terhadap Persigar, kalau misalnya kepengurusan sekarang mengundurkan diri atau tidak bisa melakukan penggalangan dana. Pemerintah Daerah akan mengambil alihnya kalau memang terjadi kekisruhan di tubuh Persigar,” tegas Bupati Ruddy.
Menurut Bupati Ruddy, disetiap organisasi harus ada manajeman penggalangan dana. Bupati sendiri mengaku telah melakukan penggalangan dana untuk membantu Persigar, namun ternyata para pengusaha termasuk bank hanya memberikan bantuan kecil. Bahkan banyak pengusaha yang menolak memberikan bantuan dengan alasan pengelolaanya Persigar terlalu ekskklusif.
Bupati Ruddy menambahkan, pernyataan tersebut bukan dari dirinya, tapi menurut para pengusaha. Katanya pengelolaan Persigar itu eksklusif, jadi para pengusaha juga tidak mau membantu padahal bupati sudah berusaha mengumpulkan para pengusaha.
Di dunia sepak bola, ketua umum itu memang harus berkorban, jelas bupati. Sementara pengelolaan Persigar tidak bisa dianggarkan dari APBD, jadi penggalangan dana harus inisiatif dari ketua umum beserta pengurus lainya. Namun Ruddy Gunawan berjanji, siap mengambil alih kepengurusan Persigar jika pengurus yang sekarang mengundurkan diri. (Yayat Ruhiyat/WP)