wartapriangan.com. BERITA TASIKMALAYA. Pasca tiga hari disegel, pintu masuk proyek bendungan Leuwikeris. di Desa Ancol, Kecamatan Cineam Tasikmalaya, Jawa Barat dibuka. Pihak desa mengharapkan, warga yang berdemo tidak mengganggu aktifitas proyek, karena banyak warga yang mencari nafkah disana.
Pembukaan segel ini dilakukan masa pengunjuk rasa setelah melakukan kesepakatan dengan aparat keamanan serta warga pro pembangunan.
Sejumlah petugas keamanan proyek tampak mencopot poster yang sempat dipasang masa di lokasi pembangunan. Sejumlah anggota TNI dan Polisi pakaian preman masih berjaga dilokasi untuk mengantisipasi aksi susulan.
Aktifitas pengerjaan yang sempat lumpuh total, kini kembali berjalan normal. Pihak pengelola memastikan seluruh pekerjaan kembali digarap pasca pintu masuk dibuka.
Menurut manager teknik pembangunan Leuwikeris Aldi Febrianto, ini dibuka tadi malam sekitar pukul 00:00 WIB di buka oleh warga sendiri.
“Kalau kesepakatannya kita kurang tahu. Pokok permasalah ini kan bukan dengan pihak proyek. Namun yang saya tahu informasi tadi malam proyek ini sudah di buka oleh waraga sendiri,”ujarnya Selasa (22/08).
Pihak Desa Ancol memastikan sekitar 200 warga yang lahannya terdampak pembangunan bendungan Leuwikeris, sudah menyetujui kesepakatan harga ganti rugi. Pihak desa mencatat hanya dua orang pemilik lahan yang tidak menyetujui, itupun warga luar desa.
Sekitar 102 hektar lahan warga sudah dibebaskan untuk pembangunan proyek bendungan lewi keris. Selain mendapat ganti rugi tanah sebesar 61 ribu permeter, pepohonan yang ada dikebun juga dibeli dengan harga sesuai.
Sementara itu, Kepala Desa Ancol Agus Rahmat mengatakan, kalau masalah demo yang dilakukan masayarakat, itu sudah benar dan diatur oleh undang undang.
“Silahkan untuk mengadukan, mungkin ada yang belum terpenuhi. Mudah-mudahan tidak sampai menelantarkan para pekerja di proyek tersebut, karena merupakan warga setempat,”paparnya.
Polemik pembangunan bendungan Leuwikeris muncul setelah terjadi ketimpangan ganti rugi antara warga Kabupeten Ciamis dan Kabupaten Tasikmalaya.
Alasan lebih dekat dari ibu kota kabupaten, membuat harga tanah warga ciamis mencapai 151 ribu rupiah permeter. Sementara harga tanah warga desa Ancol Cineam Tasikmalaya hanya dihargai 61 ribu rupiah permeter persegi. (Andri/WP)