Masker dan Kopi Jambe Buatan Warga Pangandaran, Bikin Cantik dan Joss!

wartapriangan.com, BERITA PANGANDARAN. Industri kreatif di Pangandaran terus berkembang. Salah satunya usaha pembuatan Kopi dan Masker Pinang alias Jambe. Produk ini memang memanfaatkan buah Pinang alias Jambe sebagai bahan bakunya. Masyarakat mengenalnya dengan Kopi Jambe dan Masker Jambe.

Konon, Kopi Pinang ini memiliki berbagai khasiat. Salah satunya dapat meningkatkan vitalitas pria dan wanita. Sedangkan Masker Jambe membuat wajah cling dan cantik.

“Walaupun ini terbuat dari buah pinang atau yang lebih dikenal buah jambe, tapi sensasinya seperti meminum kopi pada umumnya. Cukup dengan dua setengah sendok teh kita sudah bisa menikmati secangkir kopi jambe,” ujar Tuti Kartika Putri, pengusaha muda asal Kecamatan Padaherang yang terkenal dengan brand Tuti Joice, kepada Warta Priangan, Senin (28/8) siang.

Selain dijadikan kopi, dirinya juga membuat produk kecantikan berupa masker yang berfungsi sebagai colagen alami yang dapat menghilangkan jerawat, flek hitam, mengurangi kerutan dan anti septic.

Harganya juga cukup terjangkau, dikatakannya, harga Kopi Pinang sangat terjangkau. Untuk kemasan ukuran 250 gram hanya dihargai Rp 35.000.

Sedangkan untuk masker Jambe kemasan botol dijual seharga Rp.35.000,- dan kemasan sachet seharga Rp.10.000,-

“Produk ini bisa diperoleh secara online maupun offline. Kalau offline tinggal datang saja ke toko-toko di sekitaran Padaherang,” tuturnya.

Mengolah buah pinang menjadi kopi sachet maupun masker menurut Tuti, tidaklah gampang. Diperlukan beberapa kali percobaan agar bisa layak jual.

Dari penjualan produk berbahan pinang secara online dan offline, Tuti mengaku bisa meraih omset sampai lima juta rupiah dalam sebulan.

Ketika ditawarkan kepada konsumen, awalnya banyak yang tidak mau. Tetapi, setelah mencoba, mereka ketagihan dan membeli Iagi. “Alhamdulillah sekarang omset sebulan mencapai lima juta,” ungkapnya.

Menurut dia, saat ini penjualan kopi pinang sudah merambah hampir seluruh wilayah Indonesia. Pemesan terjauh berasal dari Provinsi Papua. Dia mengklaim kopi ini belum ada di wilayah lain di Indonesia.

“Alhamdulillah pemesan ada yang dari Papua, itu kita layani lewat penjualan online,” terangnya. (Iwan Mulyadi/WP)

berita pangandaran
Comments (0)
Add Comment