wartapriangan.com, BERITA PANGANDARAN. Bagi Mahasiswa baru PSDKU Unpad Pangandaran, mulai Minggu, 3 September 2017 akan menempati asrama yang telah disiapkan pengelola. Program asrama tersebut bertujuan memberikan penguatan identitas ke-UNPAD-an seperti halnya yang dilakukan kepada mahasiswa baru di kampus Jatinangor.
Warta Priangan, Kamis (31/8), mengunjungi lokasi asrama tersebut di komplek Pesantren Ma’arif milik Yayasan Bani Husen di Desa Wonoharjo, Pangandaran. Letak asrama tersebut berdekatan dengan dua kampus PSDKU Pangandaran di Desa Wonoharjo dan Desa Cikangkung, Kecamatan Sidamulih.
Di komplek tersebut terdapat beberapa lokal bangunan, semuanya bercat hijau khas pondok pesantren termasuk sebuah masjid besar di tengahnya.
Asrama di sana ada 7 ruang yang terbagi dua kelompok. Untuk asrama laki-laki letaknya di samping Masjid, terdiri 2 ruangan yang akan diisi 34 mahasiswa.
Sedangkan untuk perempuan letaknya di seberang masjid terdiri dari 5 ruangan, 2 ruangan di lantai dasar dan 3 ruangan di lantai atas yang akan diisi oleh 60 mahasiswi.
Sekretaris Yayasan Bani Husen, Maskuri Sudrajat mengatakan, untuk sementara pendingin ruangan menggunakan kipas, namun ke depan menurut pihak Unpad akan memakai AC dan dilengkapi CCTV di beberapa lokasi.
“Nantinya di depan asrama juga akan dibangun taman dan tempat-tempat duduk yang digunakan untuk bersantai di ruang terbuka hijau,” ujarnya, Kamis (30/8) siang.
Untuk memberikan kenyamanan dan keamanan pihaknya juga telah menyiapkan 3 orang petugas kebersihan dan 4 petugas keamanan.
Menurut Maskuri, selain diisi dengan pembinaan karakter, pendidikan keasramaan juga akan diisi dengan program penguatan akademik serta berbagai program domestik, seperti kegiatan membersihkan kamar dan lingkungan asrama bersama.
“Kehidupan di asrama bukan hanya tidur di tempat yang sama. Mereka akan dapat pembinaan keagamaan di sela-sela waktu kuliah. Diharapkan mereka bisa mengenal temannya dengan lebih baik, dan bisa diarahkan untuk hidup bermasyarakat dengan lebih baik,” ujarnya
Lebih lanjut Maskuri menjelaskan, untuk tahun ini program pembinaan asrama ini dilaksanakan selama dua semester, atau di tahun pertama perkuliahan. Setelah itu, mahasiswa kemudian disebar untuk tinggal di tengah masyarakat di sekitar kampus.
“Karena tinggal satu ruangan dengan banyak orang, tentu butuh penyesuaian. Nah, ini termasuk yang akan diajarkan, bagaimana toleransi, saling menghargai antara teman se-kamar. Ini hal-hal domestik yang akan diajarkan di asrama,” paparnya.
Sementara itu menurut Anggita Hayu Pangastuti salah seorang mahasiswa yang akan menempati asrama, saat dirinya melihat langsung keasrama keadaannya nyaman dan bersih.
“Apalagi asrama bagi perempuan, dalam ruangan hanya diiisi oleh 12 orang. Sehingga ruangan tersebut masih dapat digunakan untuk aktivitas lain. Keadaannya juga sangat bersih. Apalagi tersedia 14 kamar mandi,” ujarnya.
Dia berharap dapat nyaman tinggal di asrama. Sehingga selain belajar akademik juga dapat belajar ilmu agama kepada yang berkompeten. (Iwan Mulyadi/WP)