Unjuk Rasa Warga Terdampak Pembangunan Mega Proyek Leuwi Keris di Tasik Ricuh!

wartapriangan.com, BERITA TASIKMALAYA. Setelah menetap dua malam dalam tenda, warga Desa Ancol, Kecamatan Cineam, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat kembali menggelar unjuk rasa di halaman kantor Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Tasikmalaya, Kamis (31/08/2017) siang. Ratusan warga terdampak pembangunan bendungan Leuwi Keris ini mengamuk akibat pihak BPN tidak kunjung memenuhi tuntutanya untuk memberikan document asli jual beli lahan terdampak bendungan.

Masa terlibat bentrok dengan polisi yang berjaga saat berusaha menghakimi Kepala Kantor BPN Kabupaten Tasikmalaya. Mereka sengaja melempari kepala kantor dengan air mineral. Tak ayal, baku pukul antara massa dengan polisi tak terelakan lagi. Seorang pengunjuk rasa histeris mengaku terkena pukul polisi.

Kericuhan masih terus berlangsung akibat pihak pengunjuk rasa dan BPN terpancing emosi. Alhasil, kordinator aksi sempat baku pukul dengan petugas BPN tepat di depan pintu masuk. Beruntung anggota kepolisian mampu melerai perkelahian antara keduanya.

Selain itu, massa yang emosi juga sengaja melempari Kantor Badan Pertnahan Nasional dengan telur busuk. Kaca, kursi duduk, hingga petugas BPN terkena cipratan telur busuk. Sebagian lagi melakukan sweeping kantor sambil berusaha merusak pintu masuk yang terkunci.

Menurut Kordinator Aksi, Evi Hilman, pemicu ricuh karena ketua dan sekretaris BPM tidak nampak. ”Kalau pun mereka ada, saya jamin gak ada apa-apa. Tuntutanya sederhana kok kami hanya ingin document yang jadi hak kami,” paparnya.

Pihak BPN mengaku terpancing emosi karena kantornya dikotori dengan telur busuk. ”Saya disini wakili kantor. Saya gak mau kantor kami terjadi anarkis.  Tadi ada insiden saya kena pukul cuma sedikitlah,” ujar Deden, Kasi Infrastruktur BPN Kabupaten Tasikmalaya.

Ratusan warga Desa Ancol Cineam ini sudah menggelar unjuk rasa sejak Selasa lalu. Bahkan, massa sudah menginap dua malam di halaman kantor BPN untuk menyuarakan tuntutanya. Mereka hanya menginginkan dokumen asli terkait jual beli lahan yang terdampak pembangunan Leuwi Keris.

Akibat aksi ini pelayanan di kantor badan pertanahan lumpuh total. Hingga Kamis sore massa masih menduduki kantor. (Andri/WP).

berita tasikmalaya
Comments (0)
Add Comment