wartapriangan.com, PRESS RELEASE. Pada perhelatan SEA GAMES yang digelar di Kuala Lumpur, Malaysia, Kontingen Indonesia gagal memenuhi target dari pemerintah yaitu mengulang kejayaan menjadi juara umum. Indonesia harus puas dengan menduduki posisi ke-5 dalam perolehan medali, dengan 38 emas, 63 perak dan 90 perunggu atau 191 medali. Bahkan, banyak pihak yang menyatakan Indonesia dalam situasi darurat pembinaan olahraga serta membebankan kesalahan kepada Menteri Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi.
Hingga saat ini, Sea Games Kuala Lumpur 2017, tuan rumah Malaysia memimpin dengan meraih 323 medali, terdiri 145 emas, 92 perak, dan 86 perunggu. Posisi kedua ditempati oleh Thailand dengan 72 emas, 86 perak, 88 perunggu (246 medali). Tempat ketiga diraih Vietnam dengan 58 emas, 50 perak, 80 perunggu (168 medali), Posisi keempat diraih Singapura dengan 57 emas, 58 perak dan 73 perunggu (188 medali). Sementara Indonesia harus puas dengan posisi kelima dengan 38 emas, 63 perak dan 90 perunggu atau 191 medali.
Asep Irfan Mujahid, Ketua Umum Pimpinan Pusat Ikatan Pelajar Nahdlatul Ulama (PP IPNU) memandang hal ini tidaklah elok membebankan segala kegagalan yang diraih oleh para atlet kepada Menteri Pemuda dan Olahraga. Menurutnya, hal ini yang mesti dicarikan solusi bersama secara arif dan bijaksana.
“Sebab kita menyaksikan bagaimana komitmen Menpora dalam meningkatkan capaian prestasi olahraga kita diwujudkan dalam berbagai langkah kinerja dan kebijakan yang kongkrit,” tambahnya saat ditemui di Kantor PB NU lantai 5.
“Menpora mengawal sepenuhnya para atlet kita selama bertanding dan ini merupakan proses yang luar biasa yang harus kita apresiasi bersama,” lanjutnya.
Pemuda Asal Ciamis menambahkan, selain mekanisme pembinaan cabang olahraha juga dimulai dari daerah melalui KONI. “Tinggal hari ini KONI di tingkat daerah lebih giat melakukan pembinaan dan pengembangan dengan standarisasi dan prosedur yang jelas. Sistemnya harus diperkuat, kurikulum pembinaannya harus betul-betul diarahkan untuk mencetak atlet muda berbakat yang siap menorehkan prestasi dalam setiap cabang olahraga. Pemerintah daerah juga penting memiliki kesadaran dan tanggung jawab bahwa urusan olahraga tak kalah pentingnya sebagai sarana untuk memupuk nasionalisme kebangsaan rakyat kita sekaligus untuk mengangkat martabat bangsa kita, sebagai bangsa pemenang,” jelasnya.
Asep berharap merah putih berkibar sebagai pemenang dalam setiap perhelatan olahraga, maka harus ada kesadaran bersama bahwa ini tanggung jawab kolektif, tak pantas mempersalahkan siapapun dan prestasi hanya bisa ditorehkan oleh pembinaan yang simultan, motivasi yang kuat serta dukungan semua pihak. “Dalam hal ini tentunya IPNU sebagai organisasi pelajar kepemudaan yang tersebar di seluruh Indonesia, siap turut serta melakukan pengawalan proses penggalian potensi calon calon atlet dan mendukung proses pembinaannya,” pungkasnya.