wartapriangan.com, BERITA PANGANDARAN. Pangandaran memang tidak pernah akan ada habisnya menyuguhkan keindahan alamnya. Semakin banyak tempat-tempat yg menarik disuguhkan bagi wisatawan. Salah satunya objek Wisata Sutrareregan yang berada di Dusun Selakambang, Desa Selasari, Kecamatan Parigi, Kabupaten Pangandaran.
Warta Priangan, Sabtu 2 September 2017 lalu, berkunjung ke objek wisata yang baru saja diresmikan oleh Bupati Pangandaran Jeje Wiradinata sebagai destinasi wisata baru.
Begitu sampai ke tempat parkir yang luasnya tak seberapa, para pengunjung akan dipandu menempatkan kendaraan agar tertib dan tertata. Maklum saja letaknya dipinggir jalan, sehingga diharapkan tidak mengganggu arus lalu lintas. Tidak ada retribusi parkir yang ditetapkan dan pengelolaannya di lakukan para anggota Karang Taruna setempat.
Untuk menuju Gua Sutrareregan dapat ditempuh dengan berjalan kaki dengan waktu ± 10 menit dari pintu gerbang masuk yang berada di jalan desa dan wisatawan dikenakan retribusi sebesar Rp. 5 ribu per orang. Jalannya lumayan menanjak dan saat turun lumayan terjal. Semua masih alami dan sangat menyatu dengan objek yang disuguhkan.
Gua Sutrareregan ini memiliki dua buah mulut gua yang menghadap ke arah barat dan arah timur. Ukuran mulut gua yang berada di sebelah barat memiliki lebar ± 8,44 meter dan tinggi ± 21,88 meter, sedangkan mulut gua sebelah timur memiliki ukuran lebar ± 12,66 meter dan tinggi ± 7,23 meter. Selain itu Gua Sutra Reregan juga memiliki panjang gua sekitar ± 56,58 meter.
Letak Gua Sutrareregan di kelilingi oleh areal perkebunan masyarakat dengan kondisi dalam gua tersebut terdapat banyak bongkahan-bongkahan batuan bekas reruntuhan gua yang terkonsentrasi pada dinding sebelah utara, lantai gua sedikit licin karena masih banyaknya tetesean air dari atap gua, dinding-dinding gua memiliki tektur yang begelombang dan tidak rata. Selain itu, di dalam gua juga terdapat ornamen-ornamen gua yang biasa ditemukan yaitu berupa stalaktit, stalakmit, dan sinter atau pilar.
Menurut salah seorang pemandu, Agus, Penamaan Gua Sutrareregan yang diberikan oleh masyarakat sekitar memiliki arti “gua rentetan atau gua yang berderet” hal ini dikarenakan Gua Sutrareregan adalah pintu masuk utama untuk menuju ke gua-gua lainnya yang berada di sekitarnya.
“Saat ini baru dua goa yang di buka untuk umum, yaitu Goa Adang dan Goa Panggung,”ujar Agus.
Untuk memuaskan pengunjung mengabadikan momen didalam goa, lanjutnya, saat ini pengelola telah memasang lampu warna warni, sehingga sangat indah saat pengunjung berfoto.
“Baru tiga hari ini dipasang lampu warna-warni, dan respon pengunjung luar biasa. Hal ini nampak dari jumlah kunjungan wisatawan ke dalam goa yang terus meningkat,”ujar Agus.
Untuk masuk ke dua goa ini wajib menggunakan pemandu karena tempatnya yang masih alami. Pengunjung hanya cukup merogoh kocek sebesar Rp. 5 ribu. Sementara ini untuk pasokan listrik ke dalam goa masih menggunakan ganset, namun dalam minggu-minggu ini akan ada pemasangan tiang listrik dan pasokannya dari PLN.
“Kedepan pengelola akan membuka goa-goa lain yang tak kalah indah,”ujarnya.
Selain wisata goa, kata Agus, di Objek Wisata Sutrareregan juga disediakan spot foto yang luar biasa. Diatas ketinggian pengunjung dapat berfoto diatas jembatan kayu yang sangat eksitik.
Dilokasi tersebut lanjutnya, juga terdapat sebuah spot berfoto yang luar biasa berupa perahu kayu yang seolah menembus langit. sudah ribuan pengunjung yang datang dan menikmati keindahannya.
Saat ini untuk pengelolaan objek wisata Sutra Reregan dilakukan 15 orang dari Karang Taruna setempat.
“Kami terus melakukan pembenahan dan melengkapi berbagai fasilitas disini, seperti tempat-tempat istirahat bagi wisatawan maupun warung makanan dan km minuman untuk sekedar melepas dahaga,”kata Agus.
Pemandu lainnya, vian menyampaikan, saat ini untuk mempromosikan wisata Sutra Reregan melalui media sosial Facebook, Twitter dan Instagram.
“Alhamdulillah dari beberapa wisatawan luar kota, kebanyakan mereka tahu tempat ini melalui internet,”terangnya.
Para pengelolaa disana juga berharap dukungan semua pihak dalam pengembangan objek wisata disana, untuk kemajuan dan mendukung misi pemerintah mewujudkan Pangandaran sebagai Kabupaten pariwisata yang mendunia. (Iwan Mulyadi/WP)