wartapriangan.com, BERITA TASIKMALAYA. Umat Budha di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat. mengecam keras tragedi kemanusiaan yang terjadi di Rakhine, Myanmar. Mereka menilai pembantaian yang dilakukan terhadap etnis minoritas beragama Islam tersebut jauh dari nilai-nilai kebaikan yang diajarkan Buddha.
Kecaman itu di sampaikan saat Ketua Majelis Tridharma Budha Tasikmalaya Andi dan beberapa pengurus mendatangi Posko MTM di depan Taman Kota Tasikmalaya,
“Kami turut prihatin dengan kondisi saat ini bagi warga etnis Rohingya di Myanmar. Kami menyesalkan sekaligus mengutuk perbuatan junta militer Myanmar yang berani melakukan perbuatan keji seperti itu sesama manusia, ” kata Ketua Majelis Tridharma Budha Tasikmalaya Andi kepada wartawan Minggu (10/09/2017).
Kedatangan beberapa pengurus Umat Buddha di Kota Tasikmalaya, diterima oleh Ketua MTM Nanang Nurjamil, Dewan Penasehat MTM Kyai Muhammad Aminudin, Sekretaris MTM Yanuar M Rifqi, Panglima Komando MTM Ustad Syamsuri, Koordinator Humas Rudi Rusnandi dan beberapa perwakilan dari elemen MTM yang ikut dalam aksi Peduli Muslim Rohingya.
Lebi Lanjut Andi mengatakan, umat Budha Tasikmalaya turut prihatin dan mengutuk, mengecam atas tindak kekerasan yang tidak manusiawi terhadap Muslim Rohingya.
“Saya harap ada usaha-usaha baik dari Pemerintah Indonesia, PBB dan pihak lainnya untuk membantu dan memulihan suasana disana secara damai,” jelas Andi dalam ketrangan Persnya kepada sejumlah wartawan.
Rencananya Kecaman ini, akan direalisasikan secara tertulis dengan mengirim surat kepada Pemerintah Myanmar melalui Kedutaan Besar Myanmar di Indonesia.Pihaknya juga sangat mengapresiasi kehidupan beragama di Kota Tasikmalaya yang dirasa sangat tenang, damai, nyaman tanpa ada konflik keagamaan sama sekali. “meskipun pada Saat aksi kemarin, aksi sangat aman, selinin itu Vihara juga dijaga oleh umat Islam,” kata Andi.
Di tempat yang sama, Dewan Penasehat MTM KH, Aminudin Bustomi mengungkapakan apa yang telah dilakukan umat Budha Tasikmalaya akan menjadi pioneer di Indonesia atas terjalinnya kerukunan umat beragama saat gejolak Rohingya memanas.
“Tadi baru secara verbal, besok akan dilanjutkan dengan pernyataan tertulis sebagai wujud menjaga kedamaian bersama,” Ungkap Kiyai tersohor di Tasikmalaya ini. (Andri/WP)