wartapriangan.com, INSPIRATIF. Malam tingggal sepertiga. Hawa dingin pegunungan di sebuah desa terpencil di kaki Gunung Ciremai membuncah menyelimuti malam. Beberapa jam sebelum pagi, seorang perempuan tua bersimpuh di sajadah kusam sembari menengadahkan tangan ke langit. Doa doa dia rapalkan. Bukan untuk dirinya. Namun untuk kesuksesan karier dan kebahagiaan anak laki-laki terkasihnya yang merantau ke Kota Ciamis. Anak yang selepas menamatkan SMA merantau ke ibukota Kabupaten Galuh dan belum pulang sampai sekarang.
Di perantauan, si anak laki-laki tengah berjuang meretas kariernya. Tiap hari dia bekerja keras dan cerdas, juga tak lupa selalu berdoa untuk kemajuan karirnya. Cita-citanya satu, ingin memimpin perusahaan yang bergerak di media online sesuai bidang dan keahliannya.
Hingga akhirnya tangan Tuhan yang ajaib bekerja. Cita-cita si anak laki-laki itu terkabul. “Sayangku, Tuhan telah menjawab doa-doa dan usaha kerasku selama ini. Akhirnya aku dipercaya memimpin perusahaan media online,” kata si anak laki-laki sambil menelpon istrinya. Dia yakin bahwa apa yang digapainya selama ini adalah berkat kerja keras dan doa-doanya semata.
Mungkin keyakinan si anak laki-laki itu benar. Tapi mungkin juga tidak.
Apakah ada yang menjamin bahwa jawaban Tuhan itu adalah berkat doa-doa dan kerja keras si anak tersebut? Atau yang dijawab Tuhan itu justru doa perempuan tua, nun jauh disana yang rela melantunkan doa-doa di keheningan malam yang dingin?
Andai perempuan tua itu tidak berhati besar dan mendoakan buruk untuk anak laki-lakinya yang telah melupakannya, kira-kira jawaban apa yang diberikan Tuhan?
Hal ini memang tidak ada rumus ilmiahnya, namun orang bijak di Ciamis pernah bilang, “HASIL HENTEU NA HIRUP JALMA GUMANTUNG RIDHONA GUSTI, JEUNG RIDHONA GUSTI GUMANTUNG RIDHONA KOLOTNA, KHUSUSNA INDUNGNA.”
Mudah-mudahan kita termasuk kedalam orang-orang yang berhasil dalam hidup yang ditempuh melalui kerja keras, disiplin, doa serta ridho dari kedua orang tua kita. Aamiin. (Iwan Mulyawan/WP)