wartaprinagan.com. BERITA TASIKMALAYA. Pencarian korban bencana longsor di Kawah Gunung Galungung, Kabupaten Tasikmalaya, resmi dihentikan, Kamis (21/09/2017). Kendati hingga kini dua korban yang diduga tertimbun masih belum ditemukan.
Koordinator Badan SAR Nasional (Basarnas), Arief Budiman mengatakan, penghentian pencarian korban ini bukan tanpa sebab. Hal ini dilatarbelakangi oleh berbagai alasan dan kajian yang dilakukan TIM SAR Gabungan Basarnas, TNI, Polri dan BPBD Kabupaten Tasikmalaya pasca longsor susulan terjadi di kawasan tersebut.
“Yang pasti kenapa pencarian harus dihentikan karena sudah tidak ada zona aman bagi Tim SAR dan relawan untuk terus melakukan pencarian. Karena di sepanjang sektor A hingga D merupakan zona berbahaya,” ujarnya.
Petuags gunung api, Heri Sumardono mengatakan, sepanjang aliran air di tebing tersebut terus mengalir maka material longsor saat ini sudah berupa tanah bergerak. Dimana ketika ada titik-titik air, maka sangat berpotensi bergeser. “Sehingga sangat membayakan Tim SAR maupun relawan yang melakukan pencarian,” ujarnya.
“Kita kan tadinya maunya korban itu ditemukan. Karena situasi dan kondisi yang tidak memungkinkan, alat berat juga tidak bisa masuk, akhirnya kita putuskan bahwa pencarian dihentikan. Tentunya ini juga dari kesepakatan dan keikhlasan dari keluarga korban,” jelas Kapolres Tasikmalaya Kota, AKBP Adi Nugraha.
“Jadi itu sifatnya hanya admistrasi saja dan menyatakan bahwa pihak keluarga sudah ikhlas. Ini berdasarkan kesepakatan bersama dari pihak keluarga ataupun dari pihak petugas yang melakukan pencarian,” paparnya.
“Kalau saya secara pribadi mau gimana lagi, ikhitiar sudah, ya tinggal pasrah saja menerima keadaan walaupun dengan berat hati,” ungkap Apip, salah seorang keluarga korban.
Lanjut Apip, terakhir korban menghubunginya lewat handphonenya pada malam Sabtu. “Dan sempat ngobrol sama saya korban hanya menanyakan kabar keluarga saja apa ia sakit apa tidak,” jelasnya. (Andri/WP)