Ribuan Kepala Keluarga di Garut Kesulitan Air Bersih

wartapriangan.com, BERITA GARUT. Sekitar 8000 KK warga Kecamatan Cibatu terkena dampak kekeringan akibat kemarau panjang. Terutama Warga Kampung Pasir Malaka dan Desa Kertajaya, warga harus berjalan kaki untuk mencuci dan mandi. Mereka menuju Sungai Cimanuk dengan jarak 3 Km. Begitu juga sawah dan sumur warga sudah mulai kering.

Seperti dikatakan Milah (34), salah seorang warga yang merasakan dampak kekeringan ini. Milah dan keluarganya tak bisa mandi dan mencuci di rumah sendiri karena tidak ada air. Akhirnya dia bersama warga lain terpaksa harus memanfaatkan sungai Cimanuk untuk kebetuhan mandi dan mencuci. Padahal jarak antara perkampungan mereka dengan sungai tersebut cukup jauh.

Sambil membawa anak-anaknya, dia harus berjalan kaki sejauh 3 Km menyusuri jalan setapak di area perkebunan. Hampir setiap hari dia melakukan aktivitas seperti itu bersama warga lainya. Sementara untuk kebutuhan air minum, Milah harus membeli air galon.

Dalam menghadapi krisis air bersih ini, warga yang terkena dampak sangat berharap, agar Pemkab Garut mau memberikan sedikit perhatian dengan mmberikan suplay air bersih. Sebab katanya, selama ini belum pernah warga mendapat bantuan dari pemerintah.

Selain tiga desa tersebut di atas, masih ada desa lain yang sama mengalami krisis air. Diantaranya, Desa Cibatu, Cibundar dan Desa Sindangsuka. Diperkirakan ada 8000 KK yang kesulitan air bersih. (Yayat Ruhiyat/WP)

Comments (0)
Add Comment