wartapriangan.com, BERITA GARUT. Selama dua hari, bencana alam tanah longsor di Garut Selatan terjadi di tujuh titik. Empat titik longsor di wilayah Kecamatan Banjarwangi, Desa Tanjungjaya, Desa Kadongdong, Desa Banjarwangi, dan Desa Talagajaya. Tiga titik lagi di sepanjang jalur Cisompet, ditambah satu pohon tumbang di Jalur Cisompet-Cihurip.
Pihak berwajib polisi, TNI, BPBD, camat serta organisasi masyarakat hadir di lokasi longsor. Hal itu untuk mengantisipasi musibah tersebut. Sehingga warga yang terkena musibah paling tidak bisa secepatnya teratasi dan mendapat bantuan.
Kapolres Garut, AKBP Novri Turangga, E, didampingi Waka Polres Garut Kompol Gotam Hidayat, saat meninjau lokasi longsor mengatakan, personil Polres Garut siap untuk melaksanakan pengamanan di lokasi longsor. “Mulai sekarang sudah kami siagakan,” jelasnya.
Mulai sekarang, personil Jajaran Polres Garut sudah disiagakan di lokasi longsor jalur Garut Selatan. “Baik yang berada di lokasi atau di Polsek-Polsek, sehingga untuk pergerakan mudah menghubunginya,” ujar Kapolres Garut.
Novri Turangga menyampaikan, pihaknya membantu dan mengevakuasi korban longsor bersama warga sekitar. Koordinasi dengan dinas terkait atau PUPR sudah dilakukan.
Selain melakukan himbauan dan pengaturan pengamanan jalur, sudah ditempatkan siaga bencana beberapa wartawan/pers dibantu rekan TNI/Koramil dan Dinas PUPR di sekitar lokasi-lokasi rawan, serta telah disediakan dua alat berat untuk antisipasinya.
Pihak Polres akan melakukan apa saja yang mampu dilakukan untuk membantu dan mengantisipasi longsor. “Sebisa mungkin akan dilakukan oleh jajaran Polres termasuk mengerahkan personil,” jelas Kapolres.
Termasuk Kapolsek Cisompet, selalu berada di lokasi bencana menghimbau masyarakat untuk menjauhi dari lokasi. Sebab jelas kapolres, bencana longsor bisa saja terjadi tanpa bisa diprediksi. Demikian dikatakan Kapolres Garut usai melaksanakan Upacara Hari Kesaktian Pancasila di Kecamatan Caringin Garut Selatan. (Yayat Ruhiyat/WP)