wartapriangan.com, BERITA PANGANDARAN. Yayan dan Lia, warga Dusun Cipari RT 1 RW 2 Desa Sukaresik Kecamatan Sidamulih Kabupaten Pangandaran, awalnya hanya coba-coba membudidayakan buah naga, ditengah kesibukannya mengelola toko bahan bangunan. Namun dengan berjalannya waktu berkat tekad dan kerja keras, mereka berhasil menjadi petani buah naga yang sukses.
Semua itu tidak ia peroleh secara instan. Kurang lebih dua tahun mencoba dan mencoba serta belajar secara otodidak. Warga sekitar rumahnya juga tak acuh dengan aktifitas menanam buah naga di lahan belakang tokonya.
Mereka pun terus tekun mempelajari budidaya buah naga. Baik bertanya pada beberapa kenalannya juga belajar dari internet.
“Saat itu suami saya bekerja sendiri. Mulai dari menggali lobang dan membuat betonan untuk penunjangnya. Pokoknya tekad kuat harus,” ujar Lia Jumat (6/10/2017) siang tadi.
Hasil kerja keras mereka kemudian berbuah manis. Kini kebun buah naga yang berada di pinggir jalan raya ini tumbuh dengan baik dan terawat. Dia bahkan telah memetik hasil dari buah kesabarannya merawat kebun.
Tahun pertama, kebun buah naga milik mereka berhasil mengembangkan sekitar 100 batang pohon. Itu menambah kepercayaan diri bahwa budidaya buah naga memang menjanjikan masa depan yang cerah.
Buah naga di kebun milik mereka dipanen dua kali dalam sebulan. Setiap satu kali panen sedikitnya 30 sampai dengan 40 kilogram buah dapat dihasilkan dan harga saat ini Rp 30 ribu per kilogram. Dengan begitu, dalam satu bulan mampu mengantongi omzet lebih dari 12 juta Rupiah.
Untuk pemasaran sendiri, tidaklah susah. Warga dan ada pula pedagang langsung menghampiri ke kebunnya. Bahkan dipakai ajang selfie karena budidaya buah naga masih langka di Pangandaran.
“Saya tanam jenis Super Red dan Red Dragon. Selain mengembangkan budidaya buah naga, kami melakukan pembibitan dan menjual bibit secara langsung. Harganya pun bervariasi antara 5 ribu sampai 10 ribu rupiah ”tambahnya.
Menurutnya tidak ada kesulitan berarti dalam membudidayakan buah naga. Paling masalah cuaca, jika hujan bunga yang masih kecil bisa membusuk.
Ia pun menegaskan buah naga miliknya selalu berbuah sepanjang waktu. Kuncinya harus tahu dari batang yang mana akan muncul buah.
“Rahasianya begini bunga atau buah naga hanya muncul dari batang yang baru. Maka ketika sudah berbuah dan dipanen, batang tersebut harus dipotong,”ujarnya.
Media juga harus diperhatikan, ada pupuk kandang, sekam dan kapur. Namun harus dikomposkan selama dua minggu baru bisa ditanami bibit.
“Selain menjual bibit dari batang yang dipotong tadi, kita menjual jasa sistem paketan. Jadi kita memberikan pelayanan menanam dilahan warga dari mulai menanam hingga berbuah semuanya kita siapkan. Pokoknya hingga berbuah dan kita jual jasa ini 500 ribu rupiah perpaket,”ujarnya. (Iwan Mulyadi/WP)